PT PMLI Adakan Pelatihan Pastry Preneur di Ciawi Bogor, Guna Memberdaya UMKM

bogorplus.id – PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) mengadakan pelatihan Pastry Preneur untuk masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

PMLI, yang merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, tidak hanya berkontribusi pada program TJSL, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat dalam memperkuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Baru-baru ini, pelatihan ini berlangsung di Lantai 2 Resto Pelindo Residence dengan 18 peserta yang berasal dari Karang Taruna dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RW 08 Desa Pandansari.

Wuri Hendrayani, Senior Manager Corporate Secretary PT PMLI, menyatakan bahwa pihak manajemen PMLI berkomitmen untuk memperhatikan masyarakat sekitar tempat perusahaan beroperasi lewat program Pastrypreneur.

“Kami melihat para peserta sangat antusias mengikuti program Pastrypreneur ini. Harapannya, PMLI dapat mendorong peserta agar terpacu untuk membuka peluang usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga di wilayah RW 08 ini,” ujarnya pada acara tersebut, Kamis (3/7).

Wuri menyampaikan bahwa program Pastrypreneur sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Program ini adalah bagian dari visi Indonesia Emas 2045 yang mencakup aspek penghapusan kemiskinan, penciptaan pekerjaan yang layak, pertumbuhan ekonomi, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta kemitraan untuk mencapai target-target tersebut.

Ia berharap program ini dapat memberikan manfaat tambahan bagi peserta dalam menciptakan kolaborasi yang baik, maju, dan tumbuh bersama.

Sebagai informasi, pelatihan Pastrypreneur telah dimulai pada tahun 2024 dengan fokus pada pelatihan dalam membuat berbagai jenis kue.

Kemudian pada bulan November 2024, dilaksanakan sesi tambahan berupa pelatihan pemasaran bagi peserta Pastrypreneur yang juga menjadi bagian dari monitoring dan evaluasi setelah pelatihan.

Hampir satu tahun setelah program Pastrypreneur dimulai, para peserta akhirnya berhasil mencapai tahap pengujian untuk mengevaluasi kemampuan mereka.

Dengan tema “Master of Pastry”, yang merupakan kelanjutan dari program Pastrypreneur, peserta menunjukkan keterampilan mereka dalam membuat kue menggunakan peralatan dan bahan yang telah disediakan.

Wuri menambahkan, melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pastry sebagai modal dalam menciptakan usaha sampingan yang berpotensi menambah pendapatan.

“Kita tahu area ini merupakan lokasi strategis sebagai akses jalan berwisata ke Puncak sehingga memiliki banyak kesempatan dan peluang wirausaha,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *