bogorplus.id – Penyebab kebakaran yang terjadi di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor pada malam Minggu (22/6/2025) masih belum diketahui hingga kini.
Wali Kota Dedie Rachim berharap bahwa insiden di Pasar Anyar tidak terjadi karena tindakan sengaja.
“Kita masih menunggu hasil penyelidikan dari tim INAFIS dan Puslabfor. Mudah-mudahan sih tidak ada unsur kesengajaan seperti yang dikhawatirkan,” ungkap Dedie Rachim, Selasa (24/6/2025).
Dedie Rachim berasumsi bahwa kebakaran mungkin disebabkan oleh korsleting listrik.
“Semoga itu murni karena faktor alami, mungkin korsleting listrik. Tapi kita tunggu hasil resmi dari INAFIS atau Puslabfor dulu ya,” tuturnya.
Ketika ditanyakan mengenai bantuan untuk pedagang yang terdampak, Dedie Rachim menyatakan bahwa hal itu masih belum diputuskan.
“Kalau dari kami, kemarin tercatat ada dua atau tiga kios yang terbakar. Mungkin mereka juga punya asuransi atau mekanisme bantuan lain yang bisa dimanfaatkan. Kita lihat nanti dari hasil pendataan dan mekanisme yang berlaku,” katanya menutup pembicaraan.
Sebelumnya, penyebab kebakaran di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor tidak selalu berhubungan dengan korsleting listrik.
Ada dugaan bahwa kejadian ini merupakan tindakan sabotase yang dilakukan oleh individu tertentu.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan bahwa pihaknya sedang melaksanakan penyelidikan saat ini.
“Perlu pendalaman lagi. Ini memang sebagian dari korsleting atau memang ada kesengajaan (dibakar),” kata AKP Aji di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Senin (23/6/2025).
Saat ini, beberapa orang telah dimintai keterangan.
Polisi juga menjumpai beberapa barang, termasuk botol air mineral yang berisi bensin dan CCTV.
Mengenai bensin, Aji menjelaskan bahwa itu merupakan sisa yang digunakan oleh pemadam kebakaran.
“Ada sisa botol berisi bensin. Itu sementara kita klarifikasi ke pihak damkar. Itu digunakan untuk mengisi blower yang digunakan damkar. Sisanya kita sudah dapatkan dan klarifikiasi ke damkar,” ujarnya.