Organda dan Dishub Kabupaten Bogor Diduga Terlibat Pemotongan Uang Kompensasi Sopir Angkot

bogorplus.id- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melalui instagram pribadinya menelpon sopir angkot di Bogor.

Dedi Mulyadi, menindaklanjuti terkait dengan adanya isu mengenai uang kompensasi sopir angkot di jalur puncak yang diduga disunat.

Diketahui, ada sebanyak 653 sopir angkot dari tiga trayek Cisarua-Bogor, Bogor-Pasirmuncang, dan Bogor-Cibedug yang diberikan kompensasi.

Para sopir angkot mendapatkan kompensasi dengan total Rp 1,5 Juta, dalam bentuk Rp 1 Juta uang tunai dan Rp 500 Ribu bingkisan.

Kendati begitu, para sopir angkot ini hanya menerima uang kompensasi tersebut sebesar Rp 800 Ribu.

Melalui media sosialnya, Demul menjelaskan bantuan kompensasi yang diberikan itu berasal dari Bank Jabar Peduli dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Ia juga menuturkan, bagi sopir angkot yang belum mendapatkan kompensasi akan segera diupayakan agar memperoleh bantuan Rp 1,5 juta tersebut.

“Jadi nanti di data kembali yang tidak kebagian, akan kami penuhi aman pak. Kalau saya sih ingin rakyat saya ini tidak ada yang susah hidupnya,” katanya melalui instagram @dedimulyadi71, Kamis (3/4/).

Disisi lain, Politisi Partai Gerindra itu menanyakan mengenai uang potongan sebesar Rp 200 kepada salah satu sopir.

Lalu, sopir yang belum diketahui namanya itu menjawab, mereka memberikan uang seikhlasnya tetapi ditarget dengan nominal Rp 200 ribu.

“Keikhlasan tapi keikhlasannya itu ditarget pak 200 ribu,” kata dia.

Kemudian Dedi menanyakan kembali, siapa pihak yang terlibat dalam pemotongan kompensasi itu.

Kata Sopir angkot itu, ada tiga pihak yang diduga terlibat diantaranya, Dishub Kabupaten Bogor, Organda dan KKSU.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *