Mahasiswa Universitas Pakuan Gelar Aksi di DPRD Kota Bogor, Wakil Ketua : Kita Terima Aspirasi Mereka 

bogorplus.id- Mahasiswa Universitas Pakuan menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD, Kota Bogor, Kamis (27/2).

Para mahasiswa menyampaikan berbagai aspirasi melalui orasi dan teaterikal puisi. Mereka menuntut kejelasan perihal efisiensi anggaran, undang-undang yang merugikan masyakarat.

Selain itu ada juga yang mereka sampaikan yakni isu soal pemberhentian sementara 3000 mahasiswa Universitas Pakuan.

Aspirasi mahasiswa ini diterima langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy, Ketua BK DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima, anggota Komisi I, Banu L. Bagaskara, dan anggota Komisi IV, Tri Riyanto.

Rusli menekankan bahwa DPRD Kota Bogor memiliki nafas yang selaras dengan masyarakat dan mahasiswa di Kota Bogor.

“Tuntutan dan aspirasi mahasiswa tentu akan kami perjuangkan ke pemerintah pusat. Kami, DPRD Kota Bogor memiliki nafas yang selaras dengan perjuangan masyarakat dan mahasiswa,” katanya.

Lebih lanjut, Rusli menjelaskan bahwa DPRD Kota Bogor tengah mengkaji rencana efisiensi APBD 2025 untuk mendukung dan menunjukkan keberpihakan anggaran kepada masyarakat.

DPRD Kota Bogor akan memotong anggaran perjalanan dinas sebesar 50 persen dan mengalokasikannya ke sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang menunjang kesejahteraan masyarakat.

“Kami sudah menerima surat edaran Mendagri terkait efisiensi dan kami melalui Banggar akan mengkaji ini agar sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bisa dimaksimalkan,”katanya.

“Kami mengajak teman-teman mahasiswa untuk mengawal kebijakan ini agar program yang disusun tidak salah sasaran nantinya,”sambungnya.

Di lokasi yang sama, Safrudin Bima menyampaikan bahwa tuntutan mahasiswa terkait isu pemberhentian mahasiswa di Universitas Pakuan akan ditindaklanjuti secara serius oleh DPRD Kota Bogor.

Dalam waktu dekat, DPRD Kota Bogor melalui pimpinan dan Badan Musyawarah akan membahas secara resmi dan memanggil pihak rektor untuk dimintai kejelasan.

“Kami sebenarnya tidak ada kewenangan langsung ke kampus. Tapi karena ini menyentuh hajat hidup orang banyak, masyarakat maka kami memiliki hak untuk membela,”tuturnya.

Setelah semua aspirasi mahasiswa diterima oleh DPRD Kota Bogor, massa aksi membubarkan diri dengan damai dan tertib.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *