bogorplus.id- Nasib naas menimpa tiga orang pekerja pemasang wifi di Kampung Kaum Pandak, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (23/4).
Mereka tewas akibat tersengat aliran listrik saat membuja jaringan baru internet. Tiang wifi milik PT. FMI.
Kapolsek Cibinong, Kompol Waluya mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Kata dia, mereka tersengat listrik tegangan tinggi.
Sebelum diketahui tewas, polisi tengah melakukan giat patroli, lalu ada seorang warga yang meminta bantuan.
“Personel Polres Bogor yang saat itu sedang laksanakan giat patroli terkejut ketika ada seseorang yang berdiri di tengah jalan sambil meminta bantuan,”ujarnya.
Saat dihampiri, terlihat ada satu korban tergeletak di tengah jalan, sementara dua lainnya berada di pinggiran, di dekat tiang-tiang yang tengah dilakukan pemasangan wifi.
Dari olah TKP yang dilakukan, didapatkan identitas ketiga korban tersebut. Yakni D (35) warga Desa Cibuniwangi, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes.
AA (39), warga Kampung Kiara Condong, Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dan IA (27), warga Kampung Cikiara, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Korban kemudian, dilarikan ke RS Aysha dengan menggunakan mobil dinas patroli. Namun sayangna mereka sudah dalam keadaan meninggal.
“Ketiganya dalam kondisi meninggal dunia dan sudah dalam penanganan medis pihak rumah sakit, akan diserahkan kepada pihak keluarga dan diketahui oleh pihak FMI (perusahaan korban bekerja),”katanya.
Sementara, Manager PLN ULP Bogor Timur, Qonia Isnasari menyampaikan bahwa petugas provider internet tersebut sebelumnya tidak melakukan koordinasi dengan pihak PLN.
“Kami baru mendapat informasi tentang kejadian tersebut pukul 07.00 WIB dan petugas kami langsung menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.” Ujarnya.
Menurut Qonia, petugas provider tersebut terkena tegangan saat pemasangan tiang internet/multimedia.
Sekitar pukul 07.52 WIB, pihak PLN ULP Bogor Timur melakukan pengamanan tiang provider karena tiang yang sudah berdiri dekat dengan tiang Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) milik PLN dan kemudian provider membongkar tiang asset tersebut.
“Kami harap pihak external yang akan melakukan pekerjaan dekat dengan jaringan PLN dapat berkoordinasi terlebih dahulu dengan PLN, agar bersama kita menjaga keselamatan dan menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.”pungkasnya.