bogorplus.id – Jagat Satwa Nusantara yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, kini tengah bersiap menghadirkan wajah baru yang lebih edukatif dan interaktif.
Menurut Farhan Khan, Direktur Operasional Jagat Satwa Nusantara, pembaruan ini mencakup pengembangan sarana prasarana, prosedur standar operasional, serta penambahan variasi hewan.
“Kita menambahkan beberapa jenis hewan, yang 68 persen hingga 70 persen itu hewan dari seluruh Indonesia, yang terbaru Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga,” ungkap Farhan saat kami temui pada Selasa, 18 Maret 2025.
Farhan menjelaskan bahwa peningkatan sarana prasarana bisa dilihat dari desain kandang hewan yang kini lebih terbuka, terutama di area Taman Burung.
Proses revitalisasi saat ini sedang dilakukan di wahana Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga. Meskipun sedang dalam proses pembaruan, wahana tersebut tetap dibuka untuk kunjungan umum.
“Kurang lebih sudah 89 persen hampir selesai, statusnya sekrang masing soft opening, nanti rencananya grand opening pada Agustus 2025,” tambahnya.
Jagat Satwa Nusantara mengusung konsep wisata yang bersifat edukatif dan interaktif. Sebagai sebuah lembaga konservasi, mereka berkomitmen untuk menekankan fungsi edukasi, konservasi, penelitian, serta menyediakan rekreasi yang sehat.
Ketika kami mengunjungi lokasi pada 18 Maret 2025, kami menemukan salah satu atraksi baru, yaitu River Stream di area Dunia Air Tawar.
“Dulu kalau datang ke sini, semua tanaman di sini adalah tanaman plastik. Jadi semua tanaman ini asli,” kata Farhan.
Sementara itu, di Dunia Serangga, perubahan dilakukan dari segi interior dan penambahan hewan.
Sebelumnya, kata Farhan, dulu Dunia Serangga tampak seperti museum yang sudah tua, dan tidak ada hewan hidup di dalamnya. Saat ini tampilan interior Dunia Serangga diubah dan ditambahkan hewan hidup.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, juga melakukan kunjungan ke Jagat Satwa Nusantara dan berkeliling di area Dunia Air Tawar dan Dunia Serangga.
“Jagat Satwa Nusantara ini satu LK (Lembaga Konservasi) yang impresif, saya sangat senang, dan sangat membanggakan. Memiliki banyak koleksi hewan-hewan yang unik dan dijaga dengan sangat baik,” tutur Raja Juli, pada Selasa (18/3/2025).
Ia menuturkan, pemerintah memiliki keterbatasan, tapi pemerintah dapat memberikan regulasi yang baik dan membuka ruang partisipasi swasta.
Bahkan, memberikan insentif kepada swasta untuk berkolaborasi menjaga alam, hutan, dan satwa.
Pada kunjungannya, Menteri Kehutanan juga diperkenalkan kepada spesies burung baru, yakni Poksay Maretus, yang masih dalam proses identifikasi, serta burung Myzomela Iriana Widodoae.
Ia juga diberi kesempatan untuk memberikan nama pada salah satu satwa ikonis, yaitu Cendrawasih Raja.
“Setelah melakukan kunjungan ke Jagat Satwa Nusantara, saya kira ini adalah tempat yang sangat baik untuk dikunjungi keluarga. Selain menjadi tempat hiburan, orangtua bisa berkunjung ke sini untuk edukasi ke anak-anak tentang jenis keanekaragaman hayati satwa di Indonesia,” ujar Raja Juli.
Sebagai informasi, selama bulan Ramadhan, Jagat Satwa Nusantara buka pada hari kerja mulai pukul 09. 00 WIB hingga 16. 00 WIB, dan pada akhir pekan mulai pukul 09. 00 WIB hingga 17. 00 WIB.