Imbas Rupiah Melemah, Disperdagin Kabupaten Bogor Pastikan Daya Beli Masyarakat Masih Stabil

bogorplus.id- Meski daya beli masyarakat menurun imbas dari melemahnya nilai rupiah terhadap dolar belum begitu pengaruh di wilayah Kabupaten Bogor.

Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bogor menyampaikan, daya beli bahan pokok masyarakat masih stabil.

Kabid Tertib Niaga Anton Sujana mengatakan, untuk ketersediaan bahan pokok di Kabupaten Bogor masih terpenuhi bagi masyarakat.

Kendati begitu, guna mengantisipasi daya beli masyrakat menurun, Disperindagin telaj berkoordinasi dengan 26 pasar di Kabupaten Bogor.

Melalui aplikasi Dirga, masyarakat dapat melihat harga bahan pokok ketika megunjungi pasar-pasar.

Lebih lanjut, Anton menambahkan, pihak Disperdagin akan menginformasikan kepada tim pengendali inflansi Kabupaten Bogor.

Selain itu, bila terdapat kelangkaan maupun lonjakan nilai jual bahan pokok akibat melemahnya nilai rupiah.

Pihak Disperdagin siap untuk memberikan subsidi untuk bahan pokok agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya.

“Kita berharap dampak kepada masyarakat itu terpenuhi aja, stok tersedia itu tugas kita. Seandainya ada kelangkaan minyak di salah satu pasar kita pasok,” pungkasnya.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah kembali menguat menjadi Rp 16.883 per dolar AS, pada Kamis (10/4) Pagi.

Sementara kemarin, kurs rupiah jatuh dengan nilai Rp 16.911 per dolar AS yang sebelumnya Rp 16.891 per dolar AS pada Rabu (9/4) Pagi kemarin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *