bogorplus.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menekankan betapa pentingnya perhatian dan dukungan untuk penyintas stoma sebagai bagian dari usaha menciptakan Kota Bogor yang inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Di tengah-tengah kita, ada saudara-saudara kita yang disebut sebagai ostomate, mereka adalah para penyintas kanker yang kini hidup dengan alat bantu stoma. Oleh karena itu, mereka butuh perhatian dan kepedulian kita,” ungkap Dedie Rachim.
Dedie Rachim menyatakan bahwa bentuk kepedulian kepada para ostomate adalah dengan diluncurkannya Ostomate Card, yaitu kartu identitas khusus untuk mereka.
“Kartu ini bisa dikalungkan di leher para ostomote, sehingga ketika kita bisa melihatnya dan memberi perhatian lebih. Dengan diluncurkannya kartu ini, mudah-mudahan menimbulkan kesadaran publik agar kita semua lebih peduli, sayang, dan siap melindungi para ostomate,” tuturnya.
Selain meluncurkan kartu, Dedie Rachim juga meresmikan Museum Ostomate yang pertama di Indonesia, yang berada di Taman Sari Persada, Kota Bogor.
Museum ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada publik agar lebih memahami kondisi para ostomate serta pentingnya dukungan sosial untuk mereka.
“Museum ini sebagai bagian dari menimbulkan pemahaman kepada masyarakat, bagaimana memahami kehidupan para ostomate,” kata Dedie Rachim.
Dedie Rachim memastikan bahwa hampir semua rumah sakit di Kota Bogor telah siap untuk memberikan perawatan stoma secara profesional.
Selain itu, mengenai biaya kantong stoma, ia juga menyampaikan bahwa akan ada dukungan donasi serta layanan kesehatan gratis bagi para ostomate yang telah disiapkan dalam kegiatan ini.
“Kita juga siapkan bantuan gratis, perawatan gratis, serta donasi kantong stoma bagi para sahabat stoma,” ujarnya.
Ia juga mengajak publik untuk menjalani hidup lebih sehat, dengan menjaga kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat, agar ke depannya tidak ada lagi penambahan penderita stoma.
Di sisi lain, Ketua YKI Kota Bogor, Yantie Rachim menyatakan bahwa keberanian para ostomate dalam menjalani kehidupan mereka perlu dihargai dan didukung dengan nyata.
“Kami percaya bahwa keberanian para penyintas untuk tetap menjalani hidup dengan semangat adalah inspirasi bagi kita semua. Maka biarkan ini menjadi pengingat bahwa setiap orang berhak untuk mereasa dihargai, didampingi, dan dimanusiakan sepenuhnya,” kata Yantie Rachim.
Ia menambahkan bahwa peluncuran Ostomate Card merupakan langkah awal menuju masyarakat yang lebih berperikemanusiaan, ramah, dan peduli terhadap para penyintas.
“Melalui kartu ini, kami berharap akses ke fasilitas umum, pelayanan kesehatan, dan ruang publik dapat lebih terbuka dan berpihak,” tegasnya.