bogorplus.id- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor akan gencar melakukan operasi pasar.
Hal itu dilakukan untuk menyiasati harga bahan pokok yang selalu naik saat menjelang hari raya atau lebaran.
Sebelumnya, Pemkab Bogor lewat beberapa dinas terkait mengadakan bazar murah ramadan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang lebaran.
Pada bazar murah ramadan, berdiri beberapa tenant dari UMKM hingga swalayan.
Para pedagang menjual kebutuhan menjelang idul fitri seperti daging, kue, hingga baju lebaran.
Kadisperdagin Kabupaten Bogor Arif Rahman mengatakan, pihaknya akan mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Bogor untuk melakukan operasi pasar.
“Kaitan itu kita akan lakukan oprasi pasar terus, pimpinan bupati dan wakilbupati memantau terus,” katanya, Kamis (20/3).
Tak hanya itu, Disperindag juga terus berkomunikasi dan meminta update terkait bahan pokok yang ada di pasar.
Kata dia, operasi pasar sebagai salah satu upaya untuk menekan harga yang tinggi di pasar tradisional.
Arif memberikan contoh, harga minyak goreng curah merk Minyakita menyentuh Rp 17 Ribu di pasar tradisional.
Berbeda dengan bazar murah ramadan, Minyakita dijual dengan harga Rp 14.700.
Lebih lanjut, Arif menyampaikan, harga yang murah tersebut karena mengambil langsung bahan pokok seperti telur dari peternak.
Sehingga, lanjut Arif, masyarakat dapat memperoleh bahan pokok yang terjangkau.
“Telor dipasar 27 Ribu, disini kita jual 24 Ribu, jadi kita langsung ambil dari ternaknya, ga ada anggaran distribusi dan sebagainya, yang penting kita berikan masyarakat harga yang terjangkau,” pungkasnya.