bogorplus.id- Kasatpol PP Kabupaten Bogor Cecep Imam Nagarasid, membantah soal dirinya tak hadir saat pembongkaran wisata Hibisc Fantasy Puncak.
Saat itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi bersama KLHK, Menko Pangan, dan Bupati Bogor melakukan Inpeksi Dadakan (Sidak) di Kawasan Puncak, Kamis (6/3) lalu.
Dedi Mulyadi meminta wisata yang dikelola oleh BUMD Jabar agar segera dibongkar karena melanggar aturan.
Ketika pembongkaran dilaksanakan, Kasatpol PP tidak terlihat dihadapan Dedi Mulyadi.
Cecep Imam Nagarasid menyebut, dirinya hadir saat pembongkaran, namun waktu itu tidak bertemu dengan Dedi Mulyadi karena mis komunikasi.
“Mis komunikasi pak, waktu itu saya ada ke lokasi, hanya waktu itu posisinya beliau (Gubernur Jabar) turun, saya nyampe, saya ada, dan saya mendukung,”katanya, Rabu (12/3).
Disisi lain Cecep membenarkan, saat Gubernur Jabar hadir di Kawasan Puncak dan meminta tempat wisata untuk dibongkar. Dia sedang mengaji.
Lalu, ia diberi kabar oleh Bupati Bogor terkait kegiatan cek lokasi bangunan yang diduga melakukan alih fungsi lahan itu.
“Saya sedang ngaji dapat kabar ada pak Dedi, sebetulnya yg berhak mendampingi harus perintah pimpinan,”ujarnya.
“Ujung-ujungnya, saya hadir kan saya gabisa, diperintahkanlah anggota, saya kesana cuman waktunya ketika ke atas beliau sudah turun,”sambungnya.
Dia menambahkan, Satpol PP Kabupaten Bogor memiliki Program mengaji setiap pagi mulai pukul 07.30 WIB.
Ia menargetkan, anggotanya untu membaca Al Qur’an minimal satu atau dua ayat setiap harinya selama Ramadan.
“Minimal kita satu ayat dua ayat, jadi saya wajibkan anggota setengah 8 untuk ngaji, jadi pol pp mengaji,”jelasnya.
Kendati begitu, mantan Camat Babakan Madang ini, mengklaim sebanyak 30 anggota Satpol PP Kabupaten Bogor terlibat membantu pembongkaran.
“Sekali lagi samakan perspesi staf saya ada 30 orang sedang menata pembersihan puing- dan sedang menyemprot jalan,”pungkasnya.