bogorplus.id – Untuk meningkatkan langkah strategis dalam menciptakan sinergi percepatan penyediaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Badan Gizi Nasional (BGN) mengadakan kunjungan pertamanya ke Kabupaten Bogor.
Kabupaten Bogor dipilih sebagai tempat kunjungan BGN karena merupakan daerah terluas di Jawa Barat dan juga memiliki jumlah peserta didik terbanyak di Indonesia, dengan hampir satu juta siswa.
Keberadaan kondisi ini menjadikan Kabupaten Bogor sebagai daerah yang penting dan menjadi prioritas dalam pelaksanaan MBG secara nasional.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa dalam pertemuan itu dibahas berbagai langkah percepatan, mulai dari pemetaan aset daerah, skema pendanaan dari APBD, hingga potensi keterlibatan sektor swasta dalam mendukung infrastruktur dapur sekolah.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak Kepala BGN dan jajaran. Ini sebuah kehormatan besar bagi kami. Kabupaten Bogor siap menyukseskan MBG, baik secara materil maupun moril. Dari sisi anggaran maupun infrastruktur,” ungkap Bupati Bogor, Rudy Susmanto, Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemkab Bogor telah melakukan inventarisasi beberapa aset strategis yang dapat segera dimanfaatkan sebagai dapur MBG.
Aset tersebut termasuk bekas kantor kecamatan, puskesmas, dan berbagai gedung lainnya yang dikelola Pemkab Bogor yang memiliki potensi menjadi SPPG.
Ini sebagai wujud komitmen konkret terhadap arahan Presiden dalam memenuhi gizi anak bangsa.
”Program ini bukan hanya baik, tapi sangat baik. Kami ingin satu juta siswa di Kabupaten Bogor benar-benar merasakan manfaat dari program MBG. Gizi mereka harus terjamin, dan kami tidak mau setengah-setengah dalam urusan masa depan generasi kita,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana, memberikan sambutan positif terhadap semangat dan kesediaan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Ia mengajak Pemkab Bogor untuk berkolaborasi dalam memastikan kesuksesan program MBG.
”Mari kita sukseskan, supaya seluruh SPPG yang ditargetkan di Kabupaten Bogor bisa tuntas,” ujarnya.
