Bogorplus.id – Ustaz Yahya Waloni dikabarkan meninggal dunia pada Jumat siang, 6 Juni 2025.
Kejadian ini terjadi saat Ustaz Yahya Waloni tengah menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Minasa Upa, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Makassar.
Insiden mengejutkan ini terjadi di tengah khutbah kedua. Menurut saksi mata yang hadir di lokasi, Ustaz Yahya tiba-tiba terjatuh sebelum sempat mengucapkan doa penutup khutbah.
Jamaah pun langsung berhamburan membantu sang ustaz yang sudah tidak sadarkan diri.
Tim medis segera dikerahkan dan dirinya langsung dilarikan ke RS Bahagia yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari lokasi masjid.
Namun takdir berkata lain. Meski sempat mendapatkan pertolongan darurat, nyawa Ustaz Yahya Waloni tidak dapat diselamatkan.
Mantan pendeta ini dinyatakan wafat sesaat setelah tiba di rumah sakit.
Apa Penyabab Meninggalnya Ustaz Yahya Waloni?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga maupun tim medis terkait penyebab pasti wafatnya Ustaz Yahya Waloni.
Meski demikian, sejumlah informasi yang beredar mengaitkan kejadian ini dengan riwayat penyakit jantung yang sudah lama diderita almarhum.
Diketahui, pada tahun 2021 silam, Ustaz Yahya pernah menjalani pengobatan intensif karena pembengkakan jantung.
Penyakit jantung, sebagaimana diketahui, menjadi salah satu penyebab utama kematian mendadak, khususnya apabila penderita mengalami serangan jantung akut yang menyebabkan henti jantung dalam waktu cepat.
Secara medis, kondisi ini bisa terjadi apabila aliran darah ke otot jantung tersumbat, sehingga bagian jantung tidak mendapat cukup oksigen.
Bila tak segera ditangani, serangan jantung bisa menyebabkan kematian dalam hitungan menit.
Sejumlah saksi mata di Masjid Darul Falah mengungkapkan bahwa Ustaz Yahya tampak kelelahan saat naik ke mimbar.
Meski begitu, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan hingga ia tiba-tiba terjatuh usai duduk sejenak di antara dua khutbah.
Sebagai informasi, Ustaz Yahya Waloni bukan sosok yang asing di tengah masyarakat Indonesia.
Lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 30 November 1970, beliau dibesarkan dalam keluarga Kristen yang taat.
Sebelum menjadi mualaf, Yahya adalah seorang pendeta dan juga akademisi.
Perjalanan spiritualnya berubah drastis pada Oktober 2006, ketika ia bersama sang istri memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Sejak saat itu, ia mengganti namanya menjadi Muhammad Yahya Waloni, dan mulai aktif berdakwah di berbagai wilayah.