Bogorplus.id – Baru-baru ini viral video yang memperlihatkan gangguan operasional lift di lantai 99 Autograph Tower, gedung tertinggi di Indonesia yang berada di kawasan Thamrin Nine, Jakarta Pusat.
Peristiwa itu menimbulkan keresahan publik, terlebih insiden ini terjadi menjelang grand opening gedung supertinggi yang dibanggakan sebagai ikon baru arsitektur ibu kota.
Video berdurasi pendek yang diunggah oleh akun TikTok @ryangoutama menunjukkan bagaimana lift Autograph Tower mengalami kendala teknis.
Ryan menyampaikan, gedung tersebut sejatinya akan melakukan grand opening keesokan harinya, namun sistem lift justru mengalami maintenance yang mengejutkan.
“Nih gedung baru jadi, besok katanya mau grand opening, tapi maintenance-nya gini,” tulisnya.
Tak hanya itu, Ryan juga mengungkap bahwa kejadian serupa sudah pernah terjadi sebelumnya.
Bahkan, petugas keamanan di lokasi disebut telah mengetahui riwayat error lift tersebut namun tetap meminta pengunjung menggunakan lift bermasalah tersebut.
“Sebelumnya lift ini pernah stuck kayak gini, kata security-nya… dan kita MASIH DISURUH NAIK LIFT INI,” tegas Ryan.
Disamping peristiwa itu, siapa pemilik Autograph Tower di kawasan Thamrin Nine, Jakarta Pusat tersebut?
Siapa Pemilik Autograph Tower Thamrin Nine?
Didirikan pada 8 April 1993, PGW awalnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil.
Namun titik balik terjadi saat Alvin Gozali mengambil alih kepemimpinan sebagai Presiden Direktur.
Ia melihat peluang yang lebih menjanjikan dalam sektor properti dan memutuskan untuk mengalihkan arah bisnis perusahaan secara radikal.
Langkah berani ini membawa PGW masuk dalam jajaran pengembang elite Tanah Air.
Dengan proyek monumental Thamrin Nine, Alvin tak hanya mengubah wajah kawasan M.H. Thamrin, tetapi juga menaikkan status PGW sebagai pengembang visioner nasional.
Proyek Thamrin Nine digarap dengan nilai investasi fantastis, mencapai Rp6,5 triliun.
Kawasan ini mencakup beberapa elemen prestisius seperti Autograph Tower, Luminary Tower, leisure park, pusat perbelanjaan, hotel bintang lima, hingga area sport dan rekreasi kelas dunia.
Namun ambisi Alvin tak berhenti di pusat ibu kota. Ia telah memetakan ekspansi bisnis PGW ke wilayah lain seperti BSD, Cibinong, Bogor, Lebak Bulus, MT Haryono, bahkan Bali.