bogorplus.id- Universitas Djuanda (Unida ) kembali menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat Akademi yang berlangsung di Puri Begawan, Kota Bogor, Selasa (27/5).
Acara itu menjadi momentum istimewa karena mencakup dua agenda penting, yakni Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025.
Selain itu,ada juga acara Penganugerahan Gelar Kehormatan Istimewa Profesor Emeritus kepada Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H.
Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, para guru besar, tokoh nasional, serta undangan dari berbagai instansi mitra dan lembaga pendidikan tinggi.
Hadir pula Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (YPSPIAI).
Rektor UNIDA, Assoc. Prof. Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah menuturkan, sebanyak 502 lulusan dikukuhkan pada periode ini.
Adapun wisudawan Sarjana (S1) berjumlah 469 orang dengan rerata IPK 3.47 capaian tertinggi 4.00 dan wisudawan Magister (S2) 33 orang dengan rerata IPK 3.74 capaian tertinggi 4.00.
“Atas nama insan akademik Universitas Djuanda, saya mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati serta kepada keluarga, orang tua, suami/istri dan anak-anak terutama kami semua turut bangga dan bahagia. Semoga berbagai bidang ilmu yang diperoleh dapat diamalkan dan mendatangkan kemanfaatan serta kemaslahatan,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa Universitas Djuanda berkomitmen menyajikan paket lengkap keahlian dan keterampilan sesuai bidang masing-masing.
Kata dia, Lulusan Unida diharapkan menjadi profesional andal sekaligus pribadi unggul yang menginternalisasikan 21 nilai karakter tauhid.
Menurutnya, Unida sebagai Kampus Bertauhid membekali lulusan dengan ilmu sesuai bidang yang dipilih, serta nilai-nilai kehidupan yang bersumber dari empat kearifan, yakni kearifan lokal, nasional, internasional, dan spiritual.
“Semua itu dilandasi oleh 21 karakter tauhid sebagai kunci keberhasilan dan keselamatan dunia akhirat,”ucapnya.
Tak hanya itu, Assoc. Prof. Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, juga menyampaikan, capaian terbaru UNIDA, salah satunya adalah penambahan program studi berakreditasi unggul.
Saat ini, lanjut dia, 10 dari 22 program studi di UNIDA atau hampir 50% telah meraih akreditasi unggul.
Sementara itu, acara juga penganugerahan Gelar Kehormatan Istimewa Profesor Emeritus kepada Prof. Dr. H. Martin Roestamy, sebagai bentuk penghargaan tertinggi atas dedikasi luar biasa dan kontribusi keilmuan yang telah diberikan.
“Gelar ini menjadi simbol penghormatan dan inspirasi bagi seluruh insan Unida,”tutupnya.
Kemduian, dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. H. Martin Roestamy, mengangkat tema tentang pentingnya membangun Sense of Obedience atau kesadaran taat yang bersumber dari nilai-nilai tauhid.
Ia menekankan bahwa ketaatan sejati bukan hanya rutinitas ibadah, melainkan kesadaran penuh bahwa Allah Maha Mengetahui, dan setiap pilihan hidup memiliki konsekuensi.
“Kita tidak bisa menyalahkan orang lain atas dosa kita. Jika tersesat, itu karena kita lalai, bukan karena takdir,” ujarnya.
Prof. Dr. H. Martin Roestamy, menggambarkan ketaatan seperti pohon, yakni berakar pada ketuhanan, bertumpu pada Rasul, dan bercabang pada pemimpin yang adil. Namun ia menegaskan, ketaatan kepada pemimpin tidak boleh buta.
“Ingat, Rasulullah bersabda, siapa yang melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangan, lisan, atau hati. Diam itu dosa. Ketaatan pada Allah harus lebih besar dari takut pada atasan,” tukasnya.
Lanjut dalam arahannya, Prof. Dr. H. Martin Roestamy, juga mengingatkan para wisudawan dan wisudawati akan tanggung jawab moral sebagai pewaris nama besar Ir. H. Djuanda.
Sehingga, diharapkan para alumni UNIDA untuk terus menjaga nilai-nilai karakter serta menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“It’s nice to be important, but more important to be nice. Adalah baik menjadi orang penting, tetapi lebih penting ternyata untuk menjadi orang baik,” ungkapnya.
Momentum wisuda kali ini juga menjadi hal istimewa, karena lahirnya lulusan perdana dari Fakultas Ilmu Komputer.
Di kesempatan yang sama, Unida juga menyambut Prof. Dr. Hj. Endeh Suhartini, yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Ketenagakerjaan.
Ketua Umum YPSPIAI Nova Monaya mengungkapkan, wisuda merupakan salah satu momentum sebagai bukti hasil dari perjalanan panjang yang tidak mudah, diperoleh melalui pengorbanan, ketekunan, dan doa yang tidak terputus.
“Kami bangga, bahwa Universitas Djuanda sebagai Kampus Bertauhid, terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul dalam keilmuan, profesional dalam karya, dan kokoh dalam akhlak serta nilai-nilai tauhid. Bukan hanya pintar dalam akademik, tapi juga tangguh secara spiritual dan moral,” tuturnya.
“Semoga Allah SWT memberkahi langkah-langkah kalian, memudahkan jalan kalian, dan menjadikan kalian pemimpin-pemimpin masa depan yang bertauhid, berani, dan berbakti,” tambahnya.
Turut hadir dalam kesempatan ini, Marsekal Pertama TNI Toni Setiawan, selaku Ketua Alumni Ikatan Sekolah Pascasarjana UNIDA.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan dan harapan kepada para wisudawan.
“Saya berpesan kepada para wisudawan agar senantiasa menjaga nama baik almamater yang kita cintai bersama. Teruslah berbuat yang terbaik untuk agama dan masyarakat, memberikan pengaruh positif di tengah masyarakat, serta mengabdi melalui profesi yang dijalani masing-masing,” ujarnya.
Marsekal Pertama TNI Toni Setiawan, juga mendorong para wisudawan untuk tidak berhenti belajar dan terus memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.
Menutup sambutannya, ia turut menguatkan identitas UNIDA sebagai Kampus Bertauhid.
“Tagline Djuanda sebagai Kampus Bertauhid adalah sesuatu yang selama ini kita banggakan. Oleh karena itu, selamat atas pencapaian hari ini, semoga ilmu yang diperoleh membawa manfaat besar bagi masa depan kita semua. Sampai jumpa di puncak pengabdian tertinggi, dalam profesi dan pengabdian yang akan datang,” pungkasnya.