PJ Bupati Bogor Minta Maaf ke Ponpes, Akui Ada Kesalahpahaman 

PJ Bupati Bogor Minta Maaf ke Ponpes, Akui Ada Kesalahpahaman

bogorplus.id- PJ Bupati Bogor Bachril Bakri menyampaikan permohonan maaf kepada Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Bogor, Selasa (4/2). Permohonan maaf itu, disampaikan Bachril Bakri usai melakukan pertemuan dengan para pengurus dan organisasi Islam. “Saya secara pribadi juga dan bersama seluruh pemerintah daerah tadi menjelaskan dan memberikan klarifikasi terhadap permasalahan yang kemarin,”ujar Bahril saat ditemui di Kantor Bupati, Selasa (4/2) malam. “Selanjutnya kami mohon maaf apabila ada terjadi kekeliruan atau kesalahpahaman pada para ulama terutama atas hal-hal yang disampaikan kemarin saya rasa demikian terima kasih,” sambungnya. Ditempat yang sama, Kadiskominfo Bayu Ramawanto mengklaim, pernyataan dari Pj Bupati Bogor telah diterima oleh para ulama di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, kata Bayu, Bachril sudah menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekeliruan yang menimbulkan kesalah pahaman. Kendati begitu,  Bayu meyakini, Kabupaten Bogor bisa tetap maju karena didukung oleh para ustadz, santri, dan Ponpes yang perjuangannya begitu besar. “Hasil penjelasannya sudah diterima oleh para ulama dan sudah diluruskan maksudnya dan kalau memang itu sudah begitu,” jelasnya. Diberitakan sebelumnya, PJ Bupati Bogor  mengungkapkan, rata-rata lama sekolah (RLS) disebabkan karena para pelajar melanjutkan ke Pondok Pesantren (Ponpes). Melansir data dari lama resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, pada 2022 hingga 2024 mengalami kenaikkan dari 8,34 menjadi 8,39 tahun. Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri menilai, selain para siswa yang putus sekolah sejak SMP. Mereka melanjutkan ke Ponpes atau sekolah pendidikan agama. Menurutnya, melanjutkan jenjang tersebut tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan. “Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekola pada setelah SMP karena mereka langsung masuk pesantren,” pungkasnya.  

Komisi IV DPRD Sentil Pemkab Bogor usai Pondok Pesantren Dituding Penyebab RLS Rendah 

Komisi IV DPRD Sentil Pemkab Bogor usai Pondok Pesantren Dituding Penyebab RLS Rendah

bogorplus.id-Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor tidak setuju soal tudingan yang dilontarkan oleh PJ Bupati Bogor Bachril Bakri, soal pondok pesantren jadi penyebab rendahnya angka rata-rata lama sekolah (RLS). Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Ridwan Muhibi. Dia menilai, pondok pesantren sudah memberikan manfaat yang banyak untuk pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas. “Pondok Pesantren baik yang ada sekolahnya maupun yang tidak ada, sudah sangat membantu Kabupaten Bogor dalam meningkatkan kualitas anak bangsa, ini jangan disalahkan, malah kita harus bantu mereka,” katanya Minggu (2/2). Politisi Partai Golkar itu mengaku, banyak pondok pesantren yang tidak memiliki sekolah, akan tetapi memperbolehkan santrinya untuk melanjutkan pendidikan formal. “Para pimpinan pondok pesantren sudah jauh berpikir soal masa depan santrinya, tentu mereka lebih mengetahui apa yang dibutuhkan santrinya untuk kehidupan mereka yang lebih baik di masa yang akan datang,” jelas dia. Ridwan Muhibi menyarankan, pemerintah mestinya membantu pondok pesantren dari segi fasilitas dan bantuan lainnya yang tidak dimiliki pondok pesantren. “Kita sudah ada Perda Pondok Pesantren, tinggal bagaimana pemerintah membantu secara maksimal apa yang dibutuhkan pondok pesantren. Kurikulum pondok pesantren biarlah para kiyai yang lebih mengetahui kebutuhannya, kita pemerintah bantu di hal lainnya,” jelas dia. Pria yang kerap dipanggil Bibih itu juga menekankan, pemerintah agar tidak fokus pada pendidikan atau sekolah negeri, tapi harus mulai memikirkan kesejahteraan sekolah swasta, khususnya yang memiliki pondok pesantren. “Jangan dibeda-bedakan antara negeri dan swasta, mereka sama-sama membantu kita untuk menjadikan anak bangsa yang memiliki kualitas, apalagi di pondok yang menekankan pendidikan karakter dan akhlak, maka pemerintah harus memikirkan itu semua,”pungkasnya.