Hilman Latief Ingatkan Warga Untuk Tetap Waspada Potensi Praktik Haji Ilegal

Hilman Latief Ingatkan Warga Untuk Tetap Waspada Potensi Praktik Haji Ilegal

bogorplus.id – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap potensi praktik haji ilegal menjelang musim haji 2025. Imbauan ini disampaikan setelah adanya komunikasi langsung dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia. “Dua hari lalu saya dikontak langsung oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia melalui pesan pribadi. Mereka meminta pemerintah Indonesia turut serta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang larangan penggunaan visa selain visa haji,” ungkap Hilman Latief di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Senin (28/4/2025). Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi menemukan banyak kasus calon jemaah yang tertipu dengan janji keberangkatan haji menggunakan visa non-haji. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi haji yang telah ditetapkan. “Banyak orang terlena, banyak yang tidak tahu, dijanjikan berangkat ke Tanah Suci padahal visanya bukan visa haji,” jelasnya. Hilman juga menekankan bahwa Saudi sangat serius dalam menegakkan aturan ini guna menjaga kualitas layanan dan kelancaran ibadah haji tahun ini. Ia berharap masyarakat Indonesia dapat memahami pentingnya menggunakan visa resmi haji dan tidak tergiur dengan tawaran perjalanan menggunakan visa selain visa haji. “Saudi ingin menunjukkan layanan terbaik di tahun ini. Mereka sangat disiplin dan ketat terhadap regulasi. Karena itu, kita diharapkan menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi, baik di Tanah Air maupun saat berada di Tanah Suci,” tambah Hilman. “Ini pesan penting yang harus disampaikan kepada publik yang lebih luas,” tutupnya. Seperti yang diketahui, Hilman Latief baru saja melepas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk tahun 1446 H di UPT Asrama Haji Jakarta. Sebanyak 388 petugas akan berangkat ke Arab Saudi hari ini. Jemaah haji dijadwalkan mulai berangkat ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025, dengan jemaah gelombang pertama menuju Madinah hingga 16 Mei 2025.

Kementerian Agama Luncurkan Platform Pengawasan Digital Madrasah

Kementerian Agama Luncurkan Platform Pengawasan Digital Madrasah

bogorplus.id-  Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia resmi meluncurkan platform Madrasah Digital Supervision (Magis).  Sebuah inovasi pengawasan berbasis digital yang diproyeksikan mampu menghemat anggaran hingga Rp680 miliar per tahun. Inovasi ini disampaikan langsung oleh Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amin Suyitno. “Potensi penghematannya bisa sampai Rp680 miliar per tahun,” jelas Amin dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/2). Apa Itu Platfrom Magis ? Platform Magis dirancang untuk menggantikan sebagian fungsi pengawas madrasah yang selama ini mengawasi operasional unit pendidikan secara manual. Dengan sistem digital ini, proses pengawasan dan perencanaan pendampingan bagi satuan pendidikan madrasah menjadi lebih efektif dan efisien. Pengawasan manual sangat bergantung pada jadwal pengawas dan kapasitas sumber daya manusia. Namun, dengan Magis, pengawasan dapat dilakukan secara lebih sistematis melalui transformasi data digital. Aplikasi ini juga memiliki fitur unggulan seperti penyimpanan foto gedung madrasah terbaru dan titik koordinat lokasi, yang memudahkan pemangku kebijakan dalam proses mutasi guru dan tenaga kependidikan. “Dengan peran aplikasi, tatap muka antara pihak sekolah dengan pengawas menjadi minim, sehingga pengawasan menjadi lebih sistemik,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menjelaskan bahwa aplikasi Magis akan menghilangkan biaya kedinasan luar kota bagi pengawas, biaya fotokopi dokumen, dan biaya lainnya. “Penghematan biaya dari pengadaan laporan dan dokumentasi masing-masing unit pendidikan mencapai Rp259 miliar per tahun,”ujarnya. Selain itu, biaya transportasi pengawas ke madrasah bagi 4.680 pengawas yang mencapai sekitar Rp421 miliar per tahun juga bisa dihemat dengan sistem digital ini. “Dengan Magis, pengawasan madrasah bisa dilakukan secara digital dan potensi penghematannya luar biasa,” tambahnya. Magis juga menyediakan fasilitas interaktif berbasis cloud computing yang memungkinkan guru berkonsultasi dengan pengawas jika menghadapi hambatan dalam proses pembelajaran. Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk setor data dan koreksi, tetapi juga untuk mengevaluasi pengelolaan madrasah dan memasukkan gagasan-gagasan baru sesuai kebutuhan lapangan. “Dengan peluncuran Magis, Kementerian Agama berharap dapat meningkatkan efektivitas pengawasan madrasah serta melakukan penghematan anggaran yang signifikan,”tutupnya.