BLDF Gandeng Mahasiswa IPB untuk Aksi Nyata Peduli Lingkungan

bogorplus.id – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menggelar acara Kampus Literasi Digital di Auditorium FEM IPB, Kabupaten Bogor, Selasa (18/2). Acara itu bertujuan untuk mendukung mahasiswa dalam mentransformasikan kepedulian terhadap lingkungan menjadi gaya hidup yang berkelanjutan. Sebanyak 600 mahasiswa sangat antusias mengikut acara kampus literasi digital tersebut. Director Communications BLDF, Mutiara Diah Asmara menjelaskan, bahwa gerakan literasi ini bertujuan untuk mengajak generasi muda, terutama mahasiswa agar berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif bagi bumi, khususnya di tengah krisis iklim yang semakin mendesak. “Sejak 2018, BLDF telah meluncurkan gerakan Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling), yang mendorong mahasiswa untuk melakukan aksi lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis digital,” ujar Mutiara, Selasa (18/2). Ia berharap bahwa mahasiswa IPB, bisa mengembangkan konten-konten positif tentang lingkungan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang mendalam, mahasiswa diharapkan dapat mengomunikasikan tantangan lingkungan ke publik dan mendorong gaya hidup berkelanjutan. Sementara itu, Musikus dan aktivis lingkungan Gede Robi Supriyanto (Robi Navicula) juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga lingkungan. Menurut Robi, setiap orang bisa berkontribusi dengan cara yang sesuai dengan passion masing-masing. “Saya suka musik dan peduli lingkungan, maka saya mengajak orang peduli lingkungan lewat musik yang saya ciptakan,” ujar Robi. Ia pun berharap, dengan konsistensi dalam aksi, mahasiswa dapat menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai kebiasaan dan gaya hidup yang berkelanjutan.
IPB Ajak Mahasiswa Sebarkan Kebaikan di Medsos

bogorplus.id-Era digital saat ini dibanjiri dengan berbagai informasi, baik yang positif maupun negatif. Institut Pertanian Bogor (IPB) menilai tingkat kesopanan penggunaan media sosial di Indonesia masih tergolong rendah. Meski demikian, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan dengan menyuarakan kepedulian mereka di dunia maya. “Mohon koreksi jika saya salah, namun saya rasa tingkat kesopanan penggunaan media sosial di Indonesia memang masih berada di peringkat yang rendah,”ujar Wakil Rektor IPB Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Deni Noviana di acara Djarum Foundation, Selasa (18/2). Karena itu, lanjut dia, mahasiswa memiliki kesempatan besar untuk memberikan kontribusi positif dengan mendorong penggunaan media sosial yang lebih sopan dan konstruktif. Deni yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Hewan Indonesia, menekankan bahwa penyebaran informasi lewat platform digital kini dapat mencapai tingkat nasional hingga internasional. “Melalui media sosial, mahasiswa dapat menyuarakan kepedulian mereka tidak hanya untuk lingkungan kampus IPB, tetapi juga untuk perubahan yang lebih luas, baik untuk daerah, Indonesia, bahkan diri mereka sendiri,”tuturnya. Survei Digital Civility Index (DCI) 2021 mengungkapkan bahwa Indonesia berada di peringkat terbawah se-Asia Tenggara dalam hal kesopanan digital, yang berarti netizen Indonesia termasuk yang paling tidak sopan. Tiga faktor utama yang mempengaruhi rendahnya kesopanan tersebut adalah hoaks, penipuan, ujaran kebencian, dan diskriminasi.