bogorplus.id – Sejumlah daerah di Kabupaten Bogor mengalami bencana alam berupa pergerakan tanah sejak awal tahun 2025.
Tercatat sejumlah 33 laporan mengenai kejadian pergerakan tanah yang terjadi di berbagai lokasi dari Januari sampai Mei.
Dedi Sutisna, Kasi Kedaruratan di BPBD Kabupaten Bogor, menyatakan bahwa pergerakan tanah ini terjadi di beberapa kawasan dari 40 kecamatan yang ada di Bumi Tegar Beriman.
Daerah yang terdampak pergerakan tanah termasuk Kecamatan Klapanunggal, Jonggol, Sukamakmur, Tanjungsari, Babakanmadang, Ciawi, Cigombong, Cijeruk, Ciampea, Cibungbulang, Leuwiliang, Nanggung, Leuwisadeng, dan Sukajaya.
“Untuk pergerakan tanah sering terjadi di wilayah kecamatan Babakanmadang, untuk yang frekuensinya agak banyak ya. Tapi ada beberapa wilayah juga yang terdapat kejadian pergerakan tanah itu menyebar di beberapa titik di wilayah kecamatan Kabupaten Bogor,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).
Akibat dari bencana ini, rumah-rumah warga, fasilitas pendidikan dan ibadah, serta infrastruktur publik seperti jalan mengalami kerusakan.
Menurut hasil kaji cepat dari BPBD Kabupaten Bogor, sebanyak 336 rumah warga mengalami kerusakan dan 96 rumah lainnya berada dalam kondisi berisiko.
Kerusakan rumah diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat.
Untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan, tercatat sebanyak 153 unit, rusak sedang 109 unit, dan rusak berat 74 unit.
Selain itu, bencana pergerakan tanah ini mempengaruhi sekitar 450 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 1. 406 orang.
Sebanyak 166 KK, yang berisi 271 jiwa di antaranya, terpaksa mengungsi karena rumah mereka terkena dampak bencana.
“Untuk dampak itu biasanya kerusakannya itu pada rumah, berupa retak-retak, atau ada sedikit longsoran di beberapa titik rumah warga,” pungkasnya.