bogorplus.id- Prabowo Subianto bercerita, terjadinya pencalonan calon presiden 2029 itu terjadi ketika Kongres Luar Biasa (KLB) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambang, Bogor, Jumat (14/2) lalu.
Kata Prabowo, dirinya dihadang oleh para elit partainya untuk mengubah agendara dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) menjadi KLB.
Alasannya, yakni soal penghematan dana atau efisiensi anggaran. Ia juga merasa heran karena baru menjabat sebagai presiden periode 2024-2029 selama 100 hari.
“Kalau sekarang Rapimnas tiga bulan lagi kongres. Biayanya double jadi dengan asas penghematan,” kata Prabowo di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (15/2).
“Akhirnya dijadikan satu dan memang sebetulnya aneh Baru 100 hari bekerja sudah dipaksa dicalonkan di 2029,” lanjutnya.
Ia berkelakar, bakal ada pengamat politik yang menilai bahwa Prabowo terlalu berambisi untuk menjadi kepala negara.
“Nanti ada itu pengamat-pengamat (menilai) prabowo ambisi,” pungkasnya.
Diketahui, hasil dari KLB Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto menjadi Ketua Umum Partai Gerindra periode 2025-2030 dan mencalonkan kembali Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2029 mendatang.