bogorplus.id-Aksi pungutan liar (Pungli) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak tepatnya di Curug Ciparay, Kabupaten Bogor ramai di media sosial.
Video yang diunggah banyak media sosial itu, memperlihatkan salah satu pengunjung didalam angkot sedang berbicara dengan pelaku pungli.
Dimana, korban diharuskan untuk membeli tiket di gerbang sebesar Rp 32 ribu, yang mana Rp.30 ribu untuk tiket PNBP dan Rp. 2 ribu, untuk asuransi jiwa dan harga tersebut tertera di tiket masuk.
Selanjutya, salah satu pengunjung yang berjumlah 8 orang tersebut merasa keberatan dengan harga tiket yang pelaku jelaskan tersebut.
Serta meminta kebijakan atau diskon karena menurut nya bahwa harga tiket tersebut sebesar Rp. 12. 500.
Kemudian, Pelaku A menjelaskan lagi bawah per tanggal 1 November 2024 telah ada kenaikan dari Rp. 9.500 per orang menjadi Rp. 32 ribu per orang.
Lalu pelaku memberikan kebijakan agar pengunjung tidak kecewa dan bisa masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Gunung menir Ciasihan yang seharus nya per orang membayar tiket sebesar Rp. 32.000.
Dikali delapan yaitu Rp. 256 ribu pelaku memberikan diskon menjadi sebesar Rp. 150 ribu.
Salah satu pengunjung tersebut pun sepakat untuk membayar Rp. 150 ribu, dan akhirnya pengunjung tersebut melakukan pembayaran di loket sambil mengambil tiket tersebut.
Atas viralnya video tersebut. Kapolsek Cibungbulang Kompol Heri Hermawan mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan A terduga pelaku.
A, kata dia, merupakan relawan petugas Taman Nasional yang bertugas menjelaskan kepada pengunjung sebelum masuk ke Taman Nasional Halimun Gunung Salak Endah (TNHGSE) perihal pembayaran tiket ataupun hal hal lain yang ada di dalamnya.
“Selanjutnya penyidik unit Reskrim Polsek Cibungbulang memintai keterangan dari A diduga sebagai pelaku Pungli tersebut,” katanya, Selasa (14/1).
Lebih lanjut, sambung Kompol Heri, saat ini diduga pelaku telah mengakui atas perbuatannya, dan pihak kepolisian memberlakukan pembinaan serta pengawasan terhadap pelaku.
“Pelaku diminta untuk tidak melakukan hal serupa kedepannya dan berkoordinasi dengan pihak pengelola wisata Taman nasional,”pungkasnya.