bogorplus.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengadakan program yaitu memberikan 2.000 dosis vaksin Hepatitis A dan PVC13 untuk para siswa di Kota Bogor secara gratis yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu, (30,4,2025).
Program ini dilakukan guna membangun generasi masa depan yang lebih sehat dan siap menuju Indonesia Emas 2045.
“Ini adalah bentuk upaya kita untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak agar ke depannya mereka lebih sehat, produktif, dan memastikan bahwa kualitas hidup mereka itu masa depannya baik,” ujarnya.
Ia juga mengajak para orang tua untuk lebih aktif dan menyadari pentingnya vaksinasi, terutama untuk jenis vaksin yang wajib demi meningkatkan kualitas hidup anak-anak mereka.
Kegiatan ini bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Uus Mulyana, Market Assessment Manager dari PT Etana Biotechnologies. Ia menegaskan bahwa perusahaan siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan vaksinasi ini secara berkelanjutan, setelah menyediakan 2. 000 dosis vaksin. Uus menambahkan, mereka berkomitmen untuk menyediakan 7. 000 dosis tambahan di masa depan.
“Hari ini kami siapkan 2.000 dosis, dan kami akan berusaha untuk menyiapkan hingga 7.000 dosis vaksinasi gratis ke depannya,” tutupnya.
“Kolaborasi ini luar biasa. Kita ingin kesadaran untuk hidup sehat itu lahir dari rumah, bukan hanya dari inisiatif pemerintah,” ucap Dedie Rachim.
Sri Nowo Retno, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, menjelaskan betapa krusialnya vaksin Hepatitis A dalam mencegah penyakit tersebut, mengingat Hepatitis A merupakan penyakit hati yang dapat berkembang menjadi kondisi serius seperti sirosis.
“Vaksin hepatitis A itu sangat penting untuk mencegah penyakit hepatitis A. Apalagi hepatitis ini kan penyakit hati yang bisa berkembang menjadi kondisi serius seperti sirosis,” jelasnya.
Dr. Raymond, Direktur Operasional RA Clinic Bogor, juga merupakan salah satu penggerak program vaksinasi ini. Ia menekankan pentingnya vaksin PVC13 bagi anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun.
“Pneumonia masih menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia. Bahkan, kasus di Kota Bogor sempat mencapai angka 3.000. PVC13 ini juga bisa menekan angka stunting, karena pneumonia berkaitan erat dengan gizi buruk,” jelasnya.