bogorplus.id- Sebanyak 37 Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat Kota Bogor resmi mengikuti pelatihan intensif pengawasan atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang digelar di Pusdiklatwas BPKP, Ciawi, Senin (21/4).
Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran Inspektorat sebagai mitra aktif pembangunan, bukan sekadar pengawas formal.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menekankan pentingnya peran APIP dalam mendorong peningkatan PAD.
Di tengah tantangan ekonomi dan efisiensi anggaran, menurutnya, pendekatan pengawasan harus lebih adaptif dan solutif.
“Kenali objek-objek yang paling mungkin kita awasi dan optimalkan. Jangan hanya menjadi ‘momok’, tetapi jadilah konsultan, mentor, dan pemberi solusi. Inspektorat adalah perpanjangan tangan kepala daerah,”ujarnya.
Dedie juga menyoroti fenomena meningkatnya perizinan tanpa diiringi lonjakan signifikan pada pendapatan daerah.
Hal ini, menurutnya, perlu dicermati lebih dalam oleh Inspektorat untuk mencari titik-titik strategis optimalisasi PAD.
Sementara, Direktur Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Daerah, Emy Yunidyastuti, turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin. Ia menegaskan pentingnya sinergi dalam fungsi pengawasan.
“Kami tidak bisa melakukan pengawasan sendiri. Kehadiran APIP dari Inspektorat Kota Bogor adalah bentuk kolaborasi yang sangat kami butuhkan,”tuturnya.
Pelatihan yang berlangsung hingga 25 April 2025 ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para APIP untuk menghadapi tantangan baru, terutama dalam menyiasati efisiensi anggaran tanpa mengorbankan potensi pendapatan daerah.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Inspektorat Kota Bogor, Pupung W. Purnama, serta Kepala BKPSDM Kota Bogor, Herry Karnadi.
Kolaborasi lintas lembaga ini memperkuat semangat reformasi birokrasi dan peningkatan akuntabilitas kinerja daerah.