bogorplus.id – Maskapai Lion Air telah menegaskan bahwa rute penerbangan Haji yang dioperasikan dari dua titik keberangkatan di Indonesia, yaitu Padang dan Banjarmasin, tidak melewati wilayah udara di India Utara dan Pakistan.
Dalam keterangan resminya, Lion Air menyampaikan bahwa penerbangan Haji dari kedua embarkasi tersebut benar-benar menghindari area yang tengah terlibat konflik.
Lion Air juga menegaskan bahwa penerbangan Haji dari embarkasi internasional lainnya juga tidak melalui wilayah udara yang berisiko tersebut. Hal ini sejalan dengan pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan sipil global (NOTAM dan referensi ICAO/IATA), serta perencanaan jalur udara (air navigation route) yang telah disetujui dan diawasi oleh pihak berwenang.
“Sebagai maskapai yang berkomitmen tinggi terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan, Lion Air mematuhi seluruh ketentuan dan pedoman penerbangan internasional dalam perencanaan dan pengoperasian rute, termasuk kondisi geopolitik dan wilayah udara terbatas atau yang berisiko tinggi,” ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air, dalam pernyataannya, Kamis (8/5/2025).
Lion Air mengoperasikan penerbangan Haji dari Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin dan Bandara Minangkabau di Padang, yang selanjutnya menuju Mandinah (Bandar Udara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz) dan Jeddah (Bandar Udara King Abdulaziz) di Arab Saudi.
Jalur udara yang digunakan untuk kedua penerbangan tersebut dirancang secara khusus dan aman, menjauhi wilayah udara yang berisiko atau sedang dilanda ketidakstabilan geopolitik seperti Pakistan dan India Utara.
Penerbangan ini melintasi ruang udara dari beberapa negara: dari Banjarmasin dan Padang (wilayah Indonesia) → Samudera Hindia → Mendekati wilayah udara Sri Lanka → India Selatan (Andhra Pradesh dan Karnataka → Laut Arab → Wilayah udara Oman → Wilayah udara Arab Saudi, mendarat di Madinah/Jeddah,” jelas Danang.
Untuk embarkasi internasional, terdapat total 23 titik keberangkatan dari berbagai negara. Seluruh rute telah ditetapkan dengan memperhatikan keamanan regional dan keandalan teknis jalur udara.
Berikut adalah beberapa embarkasi internasional Lion Air:
ASIA
- Almaty (Kazakhstan)
- Astana (Kazakhstan)
- Tashkent (Uzbekistan)
- Namangan (Uzbekistan)
- Ahmedabad (India – wilayah barat daya)
- Mumbai (India – wilayah barat)
- Nagpur (India – wilayah tengah)
- Kolkata (India – wilayah timur)
- Dhaka (Bangladesh)
Penerbangan dari India dan Bangladesh diarahkan melalui koridor aman yang telah disetujui oleh regulator setempat, tanpa melintasi wilayah udara utara India atau Pakistan. Misalnya:
Rute dari Dhaka, Bangladesh
- Pesawat melintasi Teluk Benggala, kemudia menuju India bagian selatan, Samudera Arab, Oman, dan akhirnya memasuki Arab Saudi.
- Rute ini sepenuhnya menghindari Pakistan dan India Utara.
- Jalur ini aman, diakui secara internasional, dan bebas risiko geopolitik.
Rute dari Mumbai, India
- Pesawat melintasi Laut Arab, masuk ke Oman, dan selanjutnya menuju Arab Saudi.
- Rute ini sepenuhnya menghindari wilayah udara Pakistan dan India Utara.
- Harus dicatat bahwa jalur penerbangan internasional ini aman dan aktif.
AFRIKA
- Abidjan (Pantai Gading)
- Abuja (Nigeria)
- Accra (Ghana)
- Dakar (Senegal)
- Lomé (Togo)
- Lagos (Nigeria)
- Nouakchott (Mauritania)
- Sokoto (Nigeria)
- Tamale (Ghana)
- Kebbi (Nigeria)
- Moroni (Komoro)
- Dar es Salaam (Tanzania)
“Setiap rute telah melalui proses persetujuan yang ketat dan pelaporan kepada otoritas penerbangan sipil terkait di negara keberangkatan dan negara tujuan. Jalur-jalur udara yang digunakan oleh Lion Air disusun dengan mempertimbangkan zona aman, efisiensi waktu terbang, serta penghindaran wilayah dengan potensi konflik udara,” tutup Danang.