bogorplus.id – Sering terendam oleh air sungai, jalan yang menghubungkan desa-desa di Kabupaten Bogor ini hanya dapat digunakan di musim kemarau.
Jalan tersebut terletak di dekat aliran anak Sungai Ciliwung, antara Kecamatan Klapanunggal dan Citeureup. Jalan ini menghubungkan Desa Lulut di Kecamatan Klapanunggal dengan Desa Gunungsari di Kecamatan Citeureup.
Septian, seorang penduduk Desa Gunungsari, menyebut jalan itu sebagai Jalan Kompayer. Hal ini karena letaknya yang dekat dengan kompayer milik perusahaan di daerah Bogor.
“Ini jalan alternatif, hanya bisa digunakan saat musim kemarau,” ujarnya, Selasa (10/6/2025).
Dia menyatakan bahwa jalan ini sering dilalui oleh warga. Ini karena rute ini merupakan jalan tercepat untuk mencapai Desa Lulut dari Desa Gunungsari, atau sebaliknya, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Jika mengambil jalur lain, baik dari Nambo atau Tajur, waktu perjalanan jadi lebih lama, sekitar 1 jam.
“Kalau musim hujan seperti sekarang gak bisa digunakan, harus memutar,” jelasnya.
Asep Saepudin, warga lainnya, mengingat bahwa Jalan Kompayer ini sudah ada sejak lama. Ia menyebutkan bahwa sejak tahun 2011, jalan yang selalu banjir itu menjadi rute utama masyarakat saat kemarau.
“Sudah puluhan tahun, sejak saya masih sekolah juga lewat sini,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa saat puncak musim kemarau, jalan itu baru tampak jelas. Namun, sebagian besar jalan selalu basah dengan ketinggian air hingga mata kaki atau betis.
“Jadi lebih banyak teraliri air, walau kemarau, tapi masih bisa dilalui,” tuturnya.
Selain sebagai jalur pintas, jalan ini juga dipakai oleh penduduk setempat untuk mencuri kendaraan. Banyak warga yang memanfaatkan aliran sungai untuk mencuci kendaraan mereka.
“Kadang kalau pagi atau sore biasanya digunakan untuk mencuri kendaraan,” tukasnya.