Fadli Zon Ingin Memastikan Masyarakat Dapat Manfaat dari Warisan Budaya Candi Borobudur

bogorplus.id – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menerima audiensi dari Yayasan Brayat Panangkaran Bororbudur di Ruang Rapat Pandawa, Lantai 4, Gedung E Kementerian Kebudayaan, Pertemuan ini menjadi sarana dialog antara pemerintah dan komunitas budaya yang telah berkontribusi selama puluhan tahun dalam pelestarian nilai-nilai spiritual, budaya, dan pariwisata yang berkelanjutan di Borobudur.

Selain perwakilan Yayasan Brayat Panangaran Borobudur, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pengurus pedagang di Borobudur dan peneliti budaya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Dalam dialog ini, berbagai isu dibahas, mulai dari kekhawatiran mengenai pelestarian nilai-nilai spiritual hingga upaya pemberdayaan masyarakat lokal yang tinggal di sekita candi.

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah, yang juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk memastikan bahwa masyarakat sekitar dapat merasakan manfaat dari pelestarian warisan budaya.

“Candi Borobudur adalah ikon dari warisan kita yang luar biasa. Kita sudah bertemu dengan kalangan Buddhis, organisasi Buddha, Buddha Tzu Chi, KCBI, TWC, InJourney, dan kalangan masyarakat yang punya kepedulian terhadap Borobudur. Intinya, Kementerian Kebudayaan sesuai dengan arahan presiden, masyarakat harus mendapat manfaat. Masyarakat yang ada di sekitarnya harus diberdayakan,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).

Lebih lanjut, Fadli Zon mendorong pemanfaatan potensi Borobudur. Ia menekankan bahwa sebagai tempat ibadah, Borobudur harus tetap mempertahankan esensi dan nilai-nilainya sebagai warisan budaya.

“Menurut saya, Borobudur belum maksimal pemanfaatannya. Tidak ada yang lebih besar dari Candi Borobudur, luar biasa masif dan artistik. Saya melihat bahwa Borobudur bisa dimanfaatkan oleh pilgrimage, budayawan, seniman,” ungkapnya.

Sucoro, Pendiri Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur, juga mengusulkan agar Fadli Zon membentuk lembaga yang fokus pada pengelolaan keberagaman dan pelestarian nilai-nilai spiritualitas Borobudur demi pemberdayaan masyarakat. Menganggapi hal tersebut, Fadli Zon berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat sekitar.

“Setelah Waisak, kita akan duduk bersama membicarakan permasalahan agar masyarakat lebih mendapat manfaatnya dan juga 20 desa di sekitarnya,” ujarnya.

Di akhir pertemuan, Fadli Zon menyatakan bahwa Kementerian Kebudayaan akan selalu terbuka untuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak.

“Intinya, kita sangat mendengarkan, tapi perlu adanya inisiatif juga supaya kita ada perbaikan,” tutupnya.

Sebagai informasi, audiensi dengan Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur juga dihadiri oleh anggota Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dundin Zen, serta pengurus Yayasan Brayat Panangkaran Borobudur.

Yayasan ini merupakan komunitas budaya yang tumbuh dari masyarakat di sekitar Candi Borobudur dan telah lama berperan sebagai penjaga nilai serta penutur warisan, dengan berbagai kegiatan termasuk pelestarian tradisi lokal seperti Ruwat Rawat Borobudur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *