Devit Febriansyah Siapa? Sosok Anak Kuli Angkut Ini Buat Rektor ITB Menangis Haru

Bogorplus.id – Nama Devit Febriansyah, remaja asal Kecamatan Malala, Sumatera Barat, mendadak viral setelah kisah perjuangannya menembus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di balik kesuksesannya itu, tersimpan cerita menyentuh tentang tekad, harapan, dan solidaritas luar biasa dari warga satu kampung.

Momen mengharukan sendiri terekam saat Devit diarak oleh warga kampung menjelang keberangkatannya ke Bandung.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak Devit diapit oleh Rektor ITB Tatacipta Dirgantara dan kedua orang tuanya, dengan senyum penuh haru.

Sorak-sorai “Devit ITB! Devit ITB!” menggema dari mulut warga yang mengiringi kepergiannya dengan rasa bangga.

Video itu pun viral dan membuat banyak netizen ikut terharu dan bangga.

Lebih mengejutkan publik, rektor ITB sendiri ikut terharu dan menitikkan air mata saat bertemu dengan keluarga Devit di kampung halamannya.

Dalam video lain yang beredar, terlihat sang rektor berusaha menahan tangis ketika melihat kondisi rumah Devit dan semangat warga kampung yang mendukung pendidikan anak itu.

“Melihat video rektor ITB berkunjung untuk memberi bantuan seperti ini rasanya sangat menginspirasi. Yang keren, itu tetangga-tetangganya pada patungan buat anak itu bisa berangkat ke ITB,” tulis akun X @jasontoddreveng, yang ikut memviralkan kisah ini.

Lantas, siapakah sosok Devit Febriansyah yang diterima masuk perguruan tinggi di ITB?

Siapa Devit Febriansyah?

Devit bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya, Doni Afrijal, sehari-hari bekerja sebagai kuli angkut kayu manis, sementara sang ibu, Julimar, menyisir kulit kayu manis untuk dijual ke pasar.

Pendapatan keluarga yang serba terbatas membuat mereka harus tinggal menumpang di rumah orang lain.

Namun, keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan semangat belajar Devit. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok gigih, rajin belajar, dan bercita-cita tinggi.

“Saya ingin sukses agar bisa membelikan rumah untuk orang tua,” ucap Devit dalam salah satu wawancara singkat yang sempat viral.

Devit diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Dia menjadi satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang berhasil lolos ke ITB tahun ini.

Prestasi ini tentu bukan hal sepele, mengingat persaingan masuk ke ITB sangat ketat. Tak heran, kabar kelulusannya menjadi kebanggaan seluruh warga kampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *