bogorplus.id- Sekretaris Jenderal PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto mengungkapkan okupansi atau persentase kamar yang ditempati di libur lebaran 2025 menurun 20 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Boboy, alasan okupansi perhotelan di masa lebaran tahun ini menurun karena daya beli masyarakat masih merosot.
Berdasarkan data yang dihimpun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, rata-rata pengunjung menginap di angka 70 persen.
“Kalo tahun lalu itu, okupansi hotel itu diangka 75 – 90 %, ada penurunan 10-20 persen,”ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/4).
Selain okupansi yang turun, pengunjung juga hanya menginap sebentar. Padahal biasanya saat libur Lebaran, cukup lama mereka tinggal di hotel.
Kemudian, kata Boboy, kebijakan pemerintah pusat terkait dengan efisiensi anggara di dunia perhotelan sudah mulai kerasa.
Meski begitu, ia memastikan tidak ada hotel di Kabupaten Bogor yang tutup, seperti dua hotel di Kota Bogor.
“Sejauh ini dampak efisiensi walaupun sudah mulai terasa, tapi belum ada hotel yang tutup,”tuturnya.
Boboy menambahkan, larangan study tour yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi belum terasa dampaknya.
“Tapi sejauh ini untuk hotel di Kabupaten Bogor study tour terutama tamu dari luar daerah memang tidak menjadi bagian yg berkontribusi besar untuk hunian kamar,”pungkasnya.