Sekda Kabupaten Bogor Ikut Chasing Bogor Run 2025, Ajak Masyarakat Hidup Sehat

bogorplus.id – Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika membuka sekaligus mengikut event lari 5.5 km Chasing Bogor Run 2025 di Sentul, Babakan Madang, Minggu (12/1). Diketahui, Chasing Bogor Run merupakan kegiatan pre event Bogor Run 2025 yang akan diselenggarakan pada tanggal 11 Mei 2025 mendatang. Rencananya akan diikuti sekitar 3.000 pelari dari Kabupaten Bogor dan sekitarnya, dengan kategori Half Marathon, 10K, dan 5K. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, Bogor Run 2025 merupakan kegiatan yang sangat positif. Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan mendukung penuh kegiatan yang akan dilaksanakan bulan Mei mendatang ini. “Pengalaman saya ikut lari di kegiatan pre event Bogor Run 2025 sangat seru dan luar biasa, kita bisa olahraga lari sambil menikmati pemandangan Kabupaten Bogor yang indah dan sejuk,”ujarnya. Ajat mengajak masyarakat Kabupaten Bogor untuk semakin bersemangat berolahraga, membiasakan pola hidup bersih dan sehat, agar kualitas hidupnya meningkat. Ia juga mengajak untuk memajukan olahraga lari di Kabupaten Bogor. Sementara itu, Ketua KORMI Kabupaten Bogor, Rieke Iskandar menjelaskan, Bogor Run 2025 diselenggarakan bertujuan memasyarakatkan olahraga, Kata Rieke Iskandar, jika masyarakatnya biasa berolahraga, insya Allah kualitas SDM Kabupaten Bogor menjadi lebih baik. “Melalui Bogor Run 2025 ini juga kami ingin membawa nama Kabupaten Bogor di kancah nasional. Dengan pengalaman berlari sambal menikmati indahnya pemandangan, sehingga masyarakat berbondong-bondong ke Kabupaten Bogor,” jelasnya. Rieke menambahkan, tentunya dengan ribuan orang yang datang mengikuti kegiatan ini, akan berdampak terhadap pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Bogor. “Masyarakatnya lebih sehat dan Kabupaten Bogor lebih dikenal luas dalam event lari,”pungkasnya.
Walhi Jawa Barat Sebut 10 Hektar Lahan di Kawasan Puncak Hilang

bogorplus.id-Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat mencatat 10 hektar lahan di Kawasan Puncak Bogor hilang. Walhi menyebut, hilangnya lahan di Puncak Bogor akibat adanya aktivitas ahli fungsi lahan. “Kalo dari data yang kami peroleh kurun waktu lima tahun kebelakang itu ada 10 hektar lahan yang habis,”ujar Direktur Eksekutif Walhi Jabar Wahyudi saat dihubungi, Jumat (10/1). Dari data yang di ungkapkan oleh Walhi, lahan di kawasan Puncak di banyak digunakan untuk pembangunan resort, villa dan pengembangan wisata. Dia mengatakan, pencatatan tersebut di luar dari data tambang, pembukaan lahan untuk perhutanan sosial, dan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK). “Kami belum menghitung misal kalau ada tambang juga, pembukaan lahan untuk perhutanan sosial, untuk KHDPK, itu di luar (10 hektare) perhitungan itu,”jelasnya. Dia menegaskan, Perhutani harus mempertanggungjawabkan wilayah kawasannya. Meskipun, kata Wahyudin, Perhutani yang memiliki kewenangan penuh untuk memperbolehkan Kerja Sama Operasional (KSO). “Jangan terkesan Perhutani semena-mena terus menyewakan meminjamkan kawasan untuk kegiatan-kegiatan pengembangan wisata maupun juga untuk perumahan maupun juga resort,” katanya. Selain itu, Perhutani perlu melaksanakan kewajibannya untuk pemulihan lahan yang memiliki fungsi resapan air dan fungsi konservasi. “Nah dia (Perhutani) memiliki tanggung jawab untuk melakukan recovery, pemulihan entah dengan reforestasi entah misal dengan restorasi ataupun juga reboisasi untuk kawasan-kawasan yang memiliki fungsi resapan air dan memiliki fungsi konservasinya,” tandasnya.
Polres Bogor Ringkus Dua Pengedar Sabu, 6,9 Kg Narkoba Diamankan

bogorplus.id-Polres Bogor mengamankan dua orang tersangka pengedaran narkotika jenis sabu seberat 6,9 kilogram. Kedua pelaku pengedar barang haram itu berinisal CMP (34) dan RS (33). Mereka ditangkap polisi di dua tempat berbeda. Wakapolres Bogor, Kompol R. Adhimas Sriyoni Putra menjelaskan, polisi memperoleh informasi dari warga Kecamatan Babakan Madang terkait peredaran narkotika sabu tersebut. “Dari hasil penangkapan tersebut kami mengamankan barang bukti yaitu 6.924,04 gram sabu atau 6,9 Kg sabu,” kata Adhimas. Kemudian, kata Adhimas, penangkapan CMP berhasil mengamankan barang bukti seberat 6,9 Kg di kontrakannya. Lalu, saat penangkapan RS mengamankan sabu seberat 6,04 gram serta timbangan elektronik di kontrakannya. Kompol R. Adhimas melanjutkan, modus yang digunakan oleh para pelaku ini dengan cara sistem tempel atau maping. Mereka, kata dia menerima perintah dari seorang yang berinisial G, yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Para pelaku mendapatkan perintah dari seseorang yang berinisial G dan saat ini statusnya masih DPO masih kita lakukan pengembangan dan pengejaran,” katanya. Para pelaku dengan bisnisnya itu memperoleh upah setiap 1 kilo sabu sebesar 10 juta. “Dimana uang tersebut nantinya dibagi sama rata oleh para pelaku,” tutupnya.
PC IMM Soroti Klaim 100% ODF Pemkab Bogor: Masih Banyak Warga Lakukan BAB Sembarangan

bogorplus.id- Pernyataan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang menyebutkan bahwa 100 persen warganya sudah bebas Buang Air Besar (BAB) sembarangan mendapat tanggapan dari PC IMM Bogor Raya. Kabid Hikmad dan Kebijakan Publik, Panca Aditya Nugraha,menegaskan bahwa masalah BAB sembarangan di wilayah Kabupaten Bogor belum sepenuhnya teratasi. Panca mengungkapkan bahwa praktik BAB sembarangan dan kegiatan lainnya, seperti mandi dan mencuci pakaian di sungai, masih terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bogor, terutama di bagian barat. “Masih banyak masyarakat yang terpaksa memanfaatkan kali untuk mencuci baju dan piring, bahkan untuk BAB. Ini menunjukkan bahwa masalah sanitasi di Kabupaten Bogor belum sepenuhnya selesai.”ujarnya Kamis (9/1). Selain itu, Panca juga menyoroti minimnya fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) yang memadai bagi masyarakat. Akibat kekurangan fasilitas tersebut, warga yang kesulitan mengakses MCK terpaksa melakukan aktivitas di sungai. “Minimnya fasilitas yang tersedia membuat masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain memanfaatkan aliran kali di sekitar mereka,” tambahnya. Panca juga mengingatkan tentang dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan akibat aktivitas warga di sungai. “Banyak warga yang terdampak oleh pencemaran di aliran sungai akibat aktivitas tersebut,” ujarnya. Oleh karena itu, dia meminta Pemkab Bogor untuk turun langsung ke lokasi-lokasi yang masih menjadi tempat aktivitas BAB sembarangan dan kegiatan lainnya, untuk menangani masalah ini secara lebih serius. Sebelumnya, Pemkab Bogor mengklaim bahwa sudah 100 persen warga Kabupaten Bogor melaksanakan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS). Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyatakan bahwa awalnya hanya tiga desa yang mendeklarasikan ODF pada tahun 2010. Namun, hingga tahun 2024, sebanyak 416 desa dan 19 kelurahan di Kabupaten Bogor telah mendeklarasikan diri sebagai ODF. “Alhamdulillah, saat ini 2024 sudah 100 persen desa dan kelurahan semuanya sudah mendeklarasikan diri,” ujarnya. Ajat menekankan bahwa perilaku BAB sembarangan dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang tinggi di Kabupaten Bogor. Ia juga mengingatkan bahwa membuang uang untuk biaya pengobatan karena perilaku hidup yang tidak sehat menjadi salah satu dampak negatif dari masalah ini.
Apes ! Maling Laptop Mahasiswa Unpak Ketangkep

bogorplus.id- Seorang pria berinisal S (50) tertangkap basah saat melakukan aksi pencurian di Masjid Kampus Universitas Pakuan, Kota Bogor, Rabu (8/1). Salah satu mahasiswa Universitas Pakuan Bogor, Syuja mengatakan, pelaku pencurian itu sudah diamankan oleh petugas keamanan kampus. “Saya liat pelaku ini sudah diamakna oleh satpam, katanya di curi laptop 3 punya mahasiswa dan sepatu,”katanya. Dari informasi yang didapat, pelaku ini sering melakukan aksi pencurian di area kampus. “Cuman kata satpamnya baru ketangkepnya sekarang tapi kejadiannya udah sering gitu,”ujarnya. Lebih lanjut, Syuja menambahkan, bahwa pelaku pencurian itu akan segera di serahkan kepada pihak kepolisian. “Pelakunya babak belur di hakimi, tapi mau diserahkan ke polisi,”tutupnya.
Lapangan Tenis Pakansari Bogor Rampung, Habiskan Anggaran Rp40 Miliar

bogorplus.id-Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor menyampaikan, pengerjaan lapangan tenis di kawasan Pakansari, Cibinong, sudah selesai dikerjakan. Kepala Dispora Kabupaten Bogor, Asnan memaparkan, lapangan tersebut sudah siap digunakan. Asnan menyebut, pihaknya tinggal menunggu peresmian dari kepala daerah. “Kalau untuk lapangan tenis itu dianggarankan itu 2024 kemarin itu kita sudah beres secara fisik, secara lapangan sudah bisa dipakai, tapi nunggu kita nanti peresmian dulu,” jelas dia, Rabu 8 Januari 2025. Kendati demikian, Asnan menjelaskan bahwa sarana pendukung lapangan tenis tersebut belum dilakukan pengerjaan. Dispora, kata dia, akan melanjutkan pekerjaan sarana lainnya di APBD 2025. “Yang belum sarana yang lainnya seperti lahan parkirnya, tahun ini kita lanjutkan untuk lahan parkirnya,” jelas dia. Asnan menjelaskan, anggaran untuk membuat dua lapangan Tenis Indoor dan tiga outdoor tersebut menggunakan APBD tahun 2024 dengan nilai Rp40 Miliar. “Untuk lapangan, itu kan ada lima lapangan, indoornya dua lapangan, outdoornya tiga lapangan,” jelas dia. Ia mengklaim, serapan anggaran pada proyek puluhan miliar tersebut sudah terserap secara maksimal atau tidak ada Silpa di dalamnya. “Anggaran Tenis sudah terserap semua, sesuai dengan targetnya,” tutup dia.
Warga Cimandala Geruduk Kecamatan Sujaraja,Tuntut Solusi atas Pencemaran PT Rainbow Indah Karpet

bogorplus.id– Sudah puluhan tahun sejumlah warga di Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor dihantui oleh aktivitas dan dugaan pencemaran lingkungan dari limbah B3 PT Rainbow Indah Karpet Akibat tidak adanya tindakan dari pemerintah daerah maupun setempat, akhirnya warga dengan penuh amarah serta harapan mendatangi kantor Kecamatan Sukaraja untuk meminta perhatian Di depan Kantor Kecamatan Sukaraja, Warga Cimandala membawa point penting yang disampakan kepada pihak kecamatan, mereka membahas tentangan keluhan warga dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh PT PT Rainbow Indah Karpet Diantaranya, terkait dugaan pencemaran udara, darat dan air. Kemudian dugaan penyalahgunaan ruang gudang dijadikan tempat produksi, over kdb tata ruang hijau, dan pengolahan limbah B3 diduga tidak berizin 5 sistem tenaga kerjaan tidak ada. Serta pajak pbb tidak sesuai dengan fisik, sumur bor tidak berizin, meminta ganti rugi moril dan materil, meminta stop produksi hanya boleh gudang tidak boleh produksi karena polusi dan pencemaran. Serta meminta agar direlokasi. Ketua Rw 03 Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja Supono menjelaskan bahwa, pihaknya selama beberapa puluh tahun ini terdampak asap yang sangat menyengat di akibat aktivitas yang dilakukan oleh Pt Rianbow Indah Karpet, Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Kecamatan dapat menindaklanjuti keluhan warga tersebut dan meminta agar kegiatan Pt Rainbow Indah Karpet untuk direlokasi. “Di kami d Rw 3 hampir semua ya termasuk yang di Darmais, Rw 02 3 rt nanti kita akan melakukan mediasi dan musyawarah bersama insya allah nanti malem kita mengikuti kemauan warga atau tuntutan warga,” kata Supono kepada wartawan, Rabu 8 Januari 2025. “Kita hanya minta suara yang terbaik supaya warga kami kondusif tidak mengeluh setiap hari karena suara yang bising bau yang sangat menyengat,” tambahnya. Menurut Supono, pihaknya sudah beberapa kali menyuarakan aspirasi dan keluhannya terhadap pihak desa. Namun, belum menemui hasil. Sehingga hari ini pihaknya langsung menyampaikan keluhan terhadap pihak kecamatan. “Itu sudah beberapa kali kita lakukan, yang terakhir itu juga minta relokasi juga ada warga kami yang menyuarakan itu termasuk saya ikut menyuarakan relokasi itu,” jelasnya. Ia menjelaskan, beberapa dampak akibat adanya produksi dari PT Rainbow Karpet selain menimbulkan bau menyengat yaitu mengganggu kenyamanan warga akibat bunyi bising yang dihasilkan dari mesin produksi.
Satpam SMPN 3 Bogor Meninggal Dunia dalam Sujud Saat Shalat Dzuhur

bogorplus.id– Seorang Satpam di SMPN 3 Kota Bogor bernama Nurdin ditemukan meninggal dunia dalam keadaan sujud saat melaksanakan sholat Dzuhur di Musalah sekolah di Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor, Selasa (7/1). Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung mengatakan, Nurdin ditemukan dalam posisi sujud dan tidak bangun lagi meski dipanggil berkali-kali. “Pada saat saksi melihat Alm Nurdin anggota satpam yang lagi shalat tidak bangun-bangun dari sujudnya,”ujarnya saat dihubungi,Rabu (8/1). Saat itu, beberapa orang mencoba membangunkan Nurdin, namun tubuhnya sudah tak bergerak dan dingin. “Karena tak bangun dari sujudnya, kemudian saksi membawa Nurdin ke IGD RS PMI Kota Bogor,”katanya. “Dan oleh dokter di nyatakan sudah meninggal,” sambungnya. AKP Agustinus Manurung menambahkan, untuk jenazah sudah di bawa oleh keluarga ke rumah duka yang beralamat di ceremai Ujung Bogor Utara . “Sudah dibawa oleh pihak keluarga, dugaan sakit jantung,”tutupnya.
Siswa di Bogor Tak Dapat Susu di Program Makan Bergizi Gratis Perdana

bogorplus.id- Pemerintah pusat resmi memulai program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana Senin 6 Januari 2025 di seluruh pelosok Indonesia. Di Bogor, sejumlah menu dihidangkan dengan berbeda-beda, namun kebanyakan sekolah di Bogor tidak mendapatkan susu gratis seperti yang dilakukan pada pelaksanaan simulasi MBG beberapa waktu lalu. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, Hasan Hasbi menjelaskan, pemberian susu gratis tidak dilakukan setiap hari untuk para siswa. “Ada susu tapi kan engga tiap hari, ada yang sekali seminggu ada yang dua kali seminggu. Kalau susu kita tergantung ketersediaannya,” kata dia usai meninjau MBG di SD Kedungbadak 01 Kota Bogor. Ia menyebut, tidak adanya menu susu itu tidak bisa disamaratakan dengan daerah lain. Ia menyebut, ada dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan susu di hari pertama MBG. “Hari ini di SPPG Cimahi saya liat ada susunya. Di sini juga ada susu, tapi kebetulan sedang tidak ada,” jelas dia. Ia menyebut, menu susu yang hilang bukan karena minimnya anggaran yang sudah ditetapkan. Sebab, kata dia, Rp10.000 bisa menyediakan susu yang cukup dengan tidak menghilangkan menu lainnya. “(Biayanya cukup?) Cukup 125 Mili,” singkat dia. “Setiap hari menunya berbeda beda, jadi dalam satu bulan itu minimal sekali atau dua kali seminggu ada susu,” tutup dia. Sementara, Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor Ayu Pertiwi menjelaskan, pemberian susu kepada siswa di wilayahnya dilakukan setelah ada “Uang lebih” dari belanjaan kebutuhan pokok lainnya. Ayu Pertiwi menyebut, menu makan Rp10.000 tidak akan berkurang gizinya meski ditambah dengan susu per dua kali dalam satu minggu. “Ga ada yang dikurangi, karena kita satu minggu itu maksimal dua kali seminggu, jadi emang ga ada yang dikurangi,” kata dia. “Karena pembelian bahan baku kalau beli di jumlah yang banyak itu pasti harganya lebih murah, mungkin dari kelebihan itu kita bisa masukan susu,” lanjut dia. Ayu menjelaskan, pemberian susu bagi siswa TK, SD, hingga SMP di wilayahnya itu akan dibagikan setiap hari Selasa dan Jumat dengan susu kemasan. “Kita itu selasa dan jumat. Saat ini kita masih pakai susu kemasan,” jelas dia.
Disdik Bogor Tanggapi Rencana Pendidikan Saham di Sekolah Dasar

bogorplus.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pentinya edukasi mengenai pasar modal, termasuk jual beli saham Kula dari tingkat Sekolah Dasar (SD). Pernyataan ini disampaikan saat peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/1) lalu. Sri Mulyani mengusulkan agar materi edukasi pasar modal dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, bahkan sejak tingkat SD. Ia juga menyarankan agar berbagai pihak bekerja sama untuk mewujudkan rencana tersebut. Wacana ini tentu saja akan mempengaruhi dunia pendidikan di daerah, termasuk di Kabupaten. Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten, Nina Nurmasari, menyatakan bahwa penerapan edukasi pasar modal mungkin akan disesuaikan dengan tingkat pendidikan masing-masing. Ia juga menekankan bahwa setiap kebijakan terkait hal ini akan dipastikan melalui kajian yang mendalam. “Intinya, jika rencana ini dilaksanakan, tentu sudah melalui pengkajian yang matang,” ujar Nina saat ditemui di Cibinong pada Jumat (3/1). Menurutnya, materi yang diajarkan akan disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak-anak. Untuk tingkat SD, fokusnya bisa pada pengenalan nilai dan sikap yang baik terkait pasar modal, lebih dari sekadar teori-teori teknis. “Mungkin yang lebih penting adalah penanaman sikap positif terlebih dahulu. Misalnya, sikap apa yang perlu dimiliki saat seseorang berinvestasi saham, itu yang akan kami masukkan ke dalam pembelajaran di SD,” pungkasnya.