Kuasa Hukum Beberkan Kasus Penipuan Rumah Janda di Bogor

bogorplus.id-Nasib malang menimpa Yulia Susanti (49), seorang janda yang tinggal bersama dua anaknya di Komplek Griya Cibinong Indah, Blok K Nomor 14, Nanggewer, Cibinong. Kuasa Hukum dari Yulia Susanti, Ali Wardi angkat bicara, menurutnya, kliennya masih tercatat sebagai pemilik sah rumah tersebut. Yulia Susanti diduga mengalami penyegelan rumah secara sepihak oleh pihak ketiga. “Bahwa Klien kami adalah masih tercatat sebagai pemilik sah atas rumah tersebut,” kata Ali kepada wartawan, Selasa (14/1). Kronologi Penyegelan Sepihak Oleh Pihak Ketiga Ali Wardi memaparkan, kliennya mendatangi ke bank pada 2021, tetapi bank menyatakan pelunasan rumah sudah dipindah tangankan kepada pihak ketiga. Pihak ketiga itu sebagai cessor atau pihak yang membeli dari cassie, cessie yaitu pengalihan piutang dari kreditur lama ke kreditur baru. “Pada tahun 2021, setelah didatangi oleh klien kami, pihak BTN menyampaikan bahwa pelunasan rumah sudah diserahkan kepada pihak ke tiga,” tambahnya. Ali mengatakan, kliennya tidak pernah mendatangai surat peralihan sertifikat rumahnya ataupun mendapatkan pemberitahuan terkait pindahtangan surat kepemilikan rumah. “Bahwa klien kami tidak pernah menyetujui dan atau menandatangani surat apapun terkait peralihan hak tersebut, tidak pula mendapat surat pemberitahuan apapun atas peralihan atau proses pembayaran cicilan yang selama ini selalu ditunaikan,” kata dia. Lebih lanjut, kata Ali, kliennya melakukan akad pembayaran rumah pada 2006 lalu dan masih melakukan cicilan hingga bulan Juli 2019. “Bila mana diteruskan maka rumah tersebut akan lunas pada tahun 2021, dan total tunggakan tak lebih dari 5 juta rupiah saja, karena rumah bersubsidi,”tuturnya. Tak hanya itu, Ali mengaku kliennya mendapat ancaman yang dilakukan oleh pihak ketiga saat memaksa mengosongkan kediaman Yulia hingga klien Ali pergi rumah atau membayar sejumlah uang, saat 29 Desember 2024 lalu. “Mereka mengancam akan menempati rumah tersebut secara paksa dan akan ikut tinggal di rumah tersebut, sampai Ibu Yulia Susanti dan kedua anaknya meninggalkan rumah tersebut atau menyerahkan uang sejumlah Rp 200 Juta,” jelasnya. Selain itu, kata Ali, kliennya diduga mendapat pukulan pada bagian tangan dan menghardik anak pertama dengan inisial A (14). Ali juga sudah melaporkan kejadian yang menimpa A (14) ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor. “Terkait kekerasan terhadap anak ini, kami sudah melaporkan kepada pihak KPAD (Komisi Perlindungan Anak Daerah) Kab. Bogor, dan ditanggapi baik,” ujar dia. Adapun, Ali menyebut kliennya mengalami dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh pihak ketiga itu. “Antara lain Perusakan Hak Milik Orang lain, Pencurian dan atau Perampasan, Ancaman Kekerasan, Pemerasan, Perbuatan Tidak Menyenangkan, Pencemaran Nama Baik dan atau Pemalsuan Surat dengan adanya peristiwa upaya paksa pengosongan rumah milik Yulia Susanti,” tutupnya.
Pemkab Bogor Dukung Penuh Kegiatan Keagamaan, Sekda Hadiri Pengajian PWRI

bogorplus.id- Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat Kabupaten Bogor, Persatuan Wanita Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Bogor mengadakan pengajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi (MTRI). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serbaguna I Setda pada Selasa, 14 Januari 2025, dan dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat R. Jatnika. Kehadiran Sekda dalam acara keagamaan tersebut mencerminkan komitmen Pemkab Bogor untuk mendukung kegiatan keagamaan sekaligus mempererat tali silaturahmi antar umat beragama. Dalam kesempatan tersebut, Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menekankan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, agama adalah dasar yang kuat untuk membangun karakter bangsa yang berakhlak mulia. Ia juga menyampaikan bahwa pengajian rutin ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk memperdalam ilmu agama dan meningkatkan kualitas spiritualitas. Ajat Rochmat Jatnika juga memperkenalkan program baru yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, yaitu “Selasa Membaca”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Bogor. Sebagai bagian dari upaya tersebut, kegiatan apel rutin setiap hari Selasa akan digantikan dengan kegiatan membaca bersama. “Literasi sangat penting, oleh karena itu apel yang biasa diadakan setiap hari Selasa akan digantikan dengan kegiatan ‘Selasa Membaca’,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Nurhayanti, menyampaikan bahwa pengajian Majelis Ta’lim Roudhotul Ilmi merupakan forum silaturahmi yang juga bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. “Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Sekda Kabupaten Bogor dalam acara ini dan berharap kehadirannya dapat menjadi motivasi bagi seluruh peserta untuk terus meningkatkan amal ibadah mereka,”tutupnya.
Rumah Janda di Cibinong Disegel Sepihak, Anak-Anak Alami Trauma

bogorplusid– Nasib malang menimpa Yulia Susanti (49), seorang janda yang tinggal bersama dua anaknya di Komplek Griya Cibinong Indah, Blok K Nomor 14, Nanggewer, Cibinong. Sejak 29 Desember 2024 lalu, rumah yang mereka tingali ini diduga disegel secara sepihak oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan pihak ketiga. Yulia bercerita, waktu itu ada sekelompok orang yang datang dan meminta agar dia dan anaknya untuk mengosongkan rumahnya. “Tanggal 29 Desember rame-rame, minta rumah dikosongkan. Saya bertahan, tapi akhirnya di rantai dan daun pintu dicopot. Mereka bilang ini aset Gunawan,” ujarnya saat ditemui, Selasa (14/1). Kini, perempuan yang bekerja sebagai buruh ini menghadapi cobaan berat setalah ditinggalkan suaminya meninggal dunia pada 2023. Ia harus merawat dua anaknya, A (14) dan Ar (8), yang kini mengalami trauma akibat penyegelan rumah yang terjadi secara mendadak oleh sekitar sepuluh orang. Yulia mulai menempati rumah tersebut pada 2006. Akan tetapi pada 2015 ia sempat mengalami keterlambatan pembayaran selama enam bulan karena cuti hamil. Setelah itu, ia melanjutkan pembayaran dengan mencicil, bahkan melebihkan jumlah pembayaran dari yang seharusnya. “Setiap bulan saya bayar sekitar Rp 451 ribu, kadang lebih menjadi Rp 500 ribu. Jadi, tunggakan saya semakin berkurang dan pembayaran berjalan lancar,”tambahnya. Namun, pada akhir 2019, ia menerima surat dari bank BUMN yang mengabarkan bahwa rumahnya sudah dialihkan ke pihak ketiga, meskipun ia masih melakukan pembayaran pada bulan September dan baru menerima surat tersebut pada November. “Saya bingung, saya langsung ke bank untuk klarifikasi. Pihak bank bilang kalau rumah saya sudah dialihkan ke pihak ketiga dan saya diminta untuk menghubungi mereka,”tuturnya. Meski begitu, ia tak berhasil menemukan pihak ketiga yang dimaksud. Lalu, pada Desember 2024, sekelompok orang datang dan mengaku sebagai pihak ketiga. Mereka datang dengan menunjukkan fotokopi sertifikat rumah dan meminta rumah tersebut dikosongkan. “Saya datang lagi ke BTN dan menjelaskan kejadian tersebut. Pihak bank bilang kalau rumah saya masih ditempati, jadi tidak perlu keluar,” katanya. Yulia mengaku tidak memegang sertifikat rumah tersebut, dan merasa bingung dengan situasi yang dihadapinya. Diduga, penyegelan ini melibatkan seseorang bernama Gunawan, yang disebut-sebut sebagai cessor dari bank tempat Yulia membayar cicilan rumah. Cessor adalah pihak yang membeli piutang dari kreditur lama. Sayangnya, Yulia sama sekali tidak mendapat pemberitahuan resmi dari pihak bank tentang adanya pengalihan piutang (cessie) tersebut. Akibat tindakan penyegelan ini kedua anak Yulia kini mengalami trauma. Dia berencana akan melaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor. “Setiap ada orang datang, anak saya langsung takut. Bahkan pada hari Minggu lalu, ada orang datang lagi yang seperti preman, dan anak saya menangis ketakutan, “keluhnya. Sebagai upaya untuk memberikan rasa aman sementara, ia sudah menghubungi ketua RT setempat. “Kalau ada orang yang datang, biasanya mereka hubungi RT dulu,”pungkasnya.
Pemkab Bogor Dorong Penduduk Inklusif, Guru SLB Dapat Hadiah Umroh

bogorplus.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Bogor memberikan apresiasi tinggi kepada guru senior Sekolah Luar Biasa (SLB) Mekarsari 1, Cibinong, Ahmad Samsudin. Ia dinobatkan sebagai gurus inspirasi, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya Ahmad Samsudin diberi hadiah umroh. Hadiah itu kemudian diserahkan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, di ruang Kerja Sekd, Senin (13/1/). Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk terima kasih atas 24 tahun pengabdian Ahmad Samsudin dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, ia terus semangat memberikan pendidikan terbaik bagi siswanya. “Kami berharap penghargaan ini bisa memotivasi seluruh guru di Kabupaten Bogor untuk terus berkarya dalam dunia pendidikan,” ujarnya. Ajat Rochmat juga menambahkan, Ahmad Samsudin merupakan contoh nyata guru yang ikhlas dan berdedikasi. Ia berharap kisah inspiratif Samsudin dapat menginspirasi guru-guru muda di Kabupaten Bogor untuk terus memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. “Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk mendukung pengembangan pendidikan inklusif dan akan terus memberikan penghargaan yang layak bagi pendidik di wilayah,”pungkasnya.
Polisi Amankan 105 Suporter PSIS usai Bentrok dengan Persita di Tol Jagorawi

bogorplus.id- Polisi mengamankan sebanyak 105 orang suporter PSIS Semarang usai bentrok dengan pendukung Persita Tanggerang di Tol Jagorawi KM 21, Kabupaten Bogor, Minggu (12/1) malam. Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, sebelumnya pihaknya sempat memutarbalikan suporter PSIS Semarang yang hendak menuju Stadion Pakansari. “Dua bus ini coba masuk ke Pakansari, namun kita keluarkan karena memang aturanya dari PSIS Semarang tidak boleh nonton suporternya,”ujarnya, Senini (13/1). Akan tetapi, Suporter PSIS itu malah berenti di KM 21. Mereka beralasan menunggu suplai makan tiba. “Ini masih kita dalamin siapa dan buat apa alasan mereka itu,”tambahnya. AKBP Rio melanjutkan, dari bentrokan tersebut, empat orang mengalami luka, salah satunya pada bagian kepala. Dia menegaskan, Polres Bogor akan mempertemukan dua koordinator dari suporter PSIS dan Persita Tanggerang. Diberitakan sebelumnya, Beredar video di sosial media menunjukkan, bentrokan antara kedua suporter sepak bola di Jalan Tol Jagorawi KM 21. Kainduk Tol Jagorawi, Kompol Wiratno menjelaskan, bentrokan itu bermula saat suporter PSIS yang menggunakan dua bus berhenti di KM 21 Tol Jagorawi. Mereka beralasan menunggu koordinasi dari koordinator wilayah (Korwil). Diketahui suporter PSIS Semarang itu berjumlah 106 orang. “Lalu tiba suporter Persita Tanggerang dengan empat bus langsung menyerang kendaraan dari pendukung PSIS,”ujarnya, Senin (13/1). Imbas dari bentrokan kedua suporter itu, dua bus mengalami kerusakan dan empat orang dikabarkan luka-luka. “Ada yang luka sudah dibawa ke rumah sakit terdekat,”ucapnya.
Begini Kronologi Bentrokan Suporter Persita dan PSIS di Tol Jagorawi

bogorplus.id- Bentrokan antar suporter Persita Tanggerang dan PSIS Semarang pecah di Tol Jagorawi KM 21, Kabupaten Bogor, Minggu (12/1) malam. Kainduk Tol Jagorawi, Kompol Wiratno menjelaskan, bentrokan itu bermula saat suporter PSIS yang menggunakan dua bus berhenti di KM 21 Tol Jagorawi. Mereka beralasan menunggu koordinasi dari koordinator wilayah (Korwil). Diketahui suporter PSIS Semarang itu berjumlah 106 orang. “Lalu tiba suporter Persita Tanggerang dengan empat bus langsung menyerang kendaraan dari pendukung PSIS,”ujarnya, Senin (13/1). Imbas dari bentrokan kedua suporter itu, dua bus mengalami kerusakan dan empat orang dikabarkan luka-luka. “Ada yang luka sudah dibawa ke rumah sakit terdekat,”ucapnya. Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menjelaskan, pihaknya memutarbalikkan suporter dari PSIS yang menuju ke Stadion Pakansari. “Dua bus ini coba masuk ke Pakansari, namun kita keluarkan karena memang aturanya dari PSIS Semarang tidak boleh nonton suporternya,” kata Rio. Namun, suporter dari PSIS berhenti di KM 21. Menurut Rio, suporter PSIS menunggu suplai makanan tiba. “Dengan alasan menunggu suplai makanan. Ini masih kita dalamin siapa dan buat apa,”pungkasnya.
Kadin Kabupaten Bogor Tak Ajak Shinta Dec Checawaty di Struktural Baru

bogorplus.id -Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Bogor belakang ini menjadi perhatian publik. Hal itu dikarenakan adanya dua kepengurusan Kadin di Kabupaten Bogor. Pertama kepengurusan yang dipimpin oleh Sintha Dec Checawaty dan PJ Pj Gustav Manurung. Kendati begitu, Dewan Kehormatan Kadin Kabupaten Bogor, Enday Dasuki menegaskan hanya ada satu kepengurusan Kadin di Bumi Tegar Beriman, yakni kepengurusan di Gustav Manurung. Dia mengklaim kepengurus yang diketuai PJ Gustav Manurung itu sesuai dengan Surat Keterangan (SK) dari Kadin Provinsi Jawa Barat. Didalam SK itu nama Sintha Dec Checawti tidak ada didalamnya. Untuk itu aturan baru bakal diterapkan oleh ketua Kadin PJ Gustav Manurung bagi para anggotanya. “Jadi kita jalani organisasi ini sudah sesuai dengan SK yang kita punya dari Kadin Provinsi Jawa Barat,”ujarnya, Senin (13/1). “Tentunya pengurus ini harus anggota ketika bukan anggota maka mereka harus keluar dari kepengurusan yang saat ini punya SK,”tegasnya. Secara tidak langsung, Shinta didepak sebagai Ketua Kadin Kabupaten Bogor di pengurusan Kadin yang baru. “Kenapa saya lakukan itu? menurut perintah dari Jawa Barat, bahwa sudah ada pengurus-pengurus yang keluar dari keanggotaan sesuai dengan kepengurusan yang saat ini, jadi tidak ada istilah kadin bu Shinta tapi kadin yang saat ini adalah yang sesuai dengan SK yang kita miliki,” jelas dia. Dengan adanya kepengurusan Kadin ini, Enday mengaku hanya menjalankan amanat organisasi untuk mengisi kekosongan Kadin Kabupaten Bogor sesuai dengan aturan Kadin Jawa Barat. “Jadi kita tidak memblok atau tidak membuat blok kepda bu Shinta bukan, tapi saya dengan amanat organisasi bahwa pengurus itu saat ini adalah ini,”pungkasnya.
Sempat Minta Tolong, Pria di Citeurep Ditemukan Tewas Tersengat Listrik

bogorplus.id- Seorang pria berinisal H ditemukan tewas di dalam kontrakan di Kampung Kamuran, Desa Citeureup, Kabupaten Bogor, Jumat (10/1). Kapolsek Citeureup Kompol Victor G Hamunangan, mengatakan, sebelum ditemukan, polisi mendapatkan laporan dari warga mengenai adanya bawa tak sedap didalam kontrakan. “Mulanya saksi berinisial DA mendengar teriakkan dari dalam kontrakkan korban,”ujarnya. Namun, ketika DA keluar dari kediamannya suara kencang tersebut berhenti, sekitar pukul 22.00 WIB Lalu, saksi IR yang sedang berjalan kaki lewat kontrakan H mencium aroma menyengat dari dalam rumah tersebut dan memeriksa ke dalam, Minggu, pada (12/1). Lebih lanjut, saksi IR bersama ketua RT inisial A mengabarkan Polsek Citeureup terkait penemuan mayat di dalam kontrakan itu. Menurut Victor, setelah hasil pemeriksaan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), H diduga meninggal dunia akibat tersengat listrik. “Diduga korban tersengat listrik, dikarenakan posisi kabel listrik ada dibawah badan korban dan terlihat luka bakar pada kulit disekujur tubuh korban,” jelasnya. Sebagai informasi, pihak keluarga dari H sudah memakamkan secara layak di Pandeglang, Banten.
Imbas Bentrok Suporter di Tol Jagorawi, 2 Bus Rusak, 4 Orang Luka

bogorplus.id- Bentrokan suporter terjadi di Tol Jagorawi KM 21, Kabupaten Bogor, Minggu (12/1) malam. Akibat bentrokan ini dua bus yang ditumpangi para suporter itu mengalami kerusakan pada bagian kaca. Kainduk Tol Jagorawi, Kompol Wiratno menjelaskan, suporter PSIS yang menggunakan dua bus berhenti di KM 21 Tol Jagorawi dengan alasan menunggu koordinasi dari koordinator wilayah (Korwil). Kata dia, berdasarkan data yang diperoleh, suporter PSIS berjumlah 106 orang. Kemudia, tiba suporter Persita Tanggerang dengan empat bus langsung menyerang kendaraan dari pendukung PSIS, sekitar pukul 18.40 WIB. “Kedua kr.bus ( PSIS) datang dari arah bogor 10.8 jaya setiba di TKP Ti.21B dengan alasan menunggu kordinasi dari korwil ket.pengemudi parkir di dalam ti.21B,” kata Wiratno kepada wartawan lewat keterangan tertulisnya. “Kemudian datang 4 kr bus Nihil identitas (suporter Persita) langsung menyerang Bus suporter PSIS ,ahirnya terjadilah tawuran antar suporter,” lanjutnya. Sebanyak empat orang mengalami luka ringan akibat insiden antar suporter tersebut. Lalu dilakukan observasi di Rumah Sakit Cibinong. Lebih lanjut, Wiratno menyebut, kerugian akibat bentrokan itu yakni, kerusakaan dua bus dan barang berharga seperti gawai serta dompet dari pihak PSIS. “Kerusakan 2 kr Bus dan barang berharga suporter PSIS handphone dan dompet,” tutup Wiratno.
Bentrokan Suporter di Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet Hingga 6 Kilo Meter

bogorplus.id- Kerusuhan suporter terjadi di Rest Area KM 21 Tol Jagorawi, Kabupaten Bogor, Minggu (12/1) malam. Video bentrok itu ramai dan viral di media sosial. Para suporter terlihat saling serang hingga menyalakan petasan. Diketahui bentrok usai pertandingan antara Persita Tanggerang melawan PSIS Semarang di Stadion Pakansari. Kanit 2 PJR Jagorawi, Iptu Aswan Budi membernarkan, peristiwa bentrokan dua suporter tersebut. “Untuk permasalahan di rest area 21, saat ini sudah di tangani oleh Polres Bogor Kabupaten,”ujarnya saat dihubungi. Dampak dari kericuhan antar suporter itu, lalu lintas di tol Jagorawi sempat mengalami kemacetan yang cukup panjang. “Sempet macet sampe km 27,Jalur arah Jakarta, Sekitar 6 kilo laah imbas nya,”tutupnya. Saat ini petugas dari PJR Jagorawi maupun Polres Bogor telah mengamankan kericuhan itu dan situasi mulai kondusif.