320 Ribu Pelajar Swasta di Jawa Barat Belum Ambil Ijazah

320 Ribu Pelajar Swasta di Jawa Barat Belum Ambil Ijazah

bogorplus.id- Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi melalui akun media sosial Istagram pribadinya, menyebut ada sebanyak 320 ribu pelajar belum memiliki ijazah sekolah. Dedi Mulyadi mengungkapkan alasan siswa-siswa belum mengambil ijazah sekolah karena nunggak pembayaran. “Ada 320 ribu orang pelajaran berasal dari sekolah swasta se Provinsi Jawa Barat yang ijazah nya belum diambil,”ucapnya. Mulanya, dalam postingan video tersebut, Dedi memberikan ucapan selamat pagi kepada para penontonnya. “Bincang kita pagi hari ini adalah berapa sih jumlah siswa di jawa barat yang nunggak belum dibayar sekolahnya dan akhirnya ijazahnya di tahan kurang lebih nih sekitar 320 ribu orang,”katanya. Dia memaparkan, ratusan ribu orang itu tidak mengambil ijazah dalam kurun waktu yang bervariasi. “Lamanya berapa mereka ijazahnya tidak di ambil? Ada yang 7 tahun ada yang 5 taun ada yang 4 taun ada yang 3 taun ada yang setaun,” papar dia. Lebih lanjut, dia mengatakan, jika Pemerintah Provinsi membayar tunggakan bagi para siswa yang belum mengambil ijazahnya karena hal tersebut. Besarannya adalah Rp 640 miliar. “Kalau diduitin berapa Kang Dedi? Kalau diduitin tarolah rata rata 2 juta perorang nunggaknya karena kan ada 3 juta 4 juta ada 1,3 juta kalau dirata ratain 2 juta maka tunggakannya 640 miliar,” tutup dia.

Hilang Sejak Rabu, Pendaki Imapala Uhamka Ditemukan Meninggal di Gunung Joglo

Hilang Sejak Rabu, Pendaki Imapala Uhamka Ditemukan Meninggal di Gunung Joglo

bogorplus.id- Tim SAR gabungan berhasil menemukan pendaki bernama Mohamad Rohadi (21) yang dinyatakan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Joglo, Cisarua, Kabupaten Bogor. Pendaki dari Ikatan Mahasiswa Pencita Alam (Imapala ) Universitas Muhamadiyah, Jakarta Selatan itu ditemukan Sabtu (1/2) pukul 09.41 WIB. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdi menyebut, korban ditemukan di aliran Curug Pariuk dalam keadaan telungkup. “Kondisi medan yang banyak terdapat jurang dan lembah, Serta cuaca yang cukup ekstrim dapat menyebabkan korban kemungkinan jatuh atau tersesat dikarenakan jalur yang tertutupi kabut dan hujan,”ujarnya. Adam Hamdani menjelaskan, awalnya tim dari Imapala Uhamka sedang melakukan diksar yang berlokasi di Puncak Gunung Joglo, pada Rabu (29/1) lalu sekitar pukul 18.00 WIB. Kemudian, salah satu senior sebagai Swiper Akbar ingin melakukan pengecekan akhir. Namun ketika senior kembali ke titik berpisah rohadi sudah tidak ada. “Senior berfikir Rohadi sudah turun kebawah dan setelah di cek kebawah seluruh rombongan sudah ada kecuali Korban,”jelasnya. Diketahui Korban merupakan warga KP. Pondok Randu, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Adam melanjutkan, proses pencarian korban sendiri memakan waktu selama dua hari dimulai sejak kemarin hingga hari ini. “Korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,”tutupnya.  

PJ Bupati Bogor Bachril Bakri Himbau Kades Jauhi Judi Online

PJ Bupati Bogor Himbau Kades Jauhi Judi Online

bogorplus.id- PJ Bupati Bogor Bachril Bakri menghimbau kepada para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Bogor untuk tidak bermain judi online (Judol). Dia mengingatkan, bagi Kepala Desa yang masih melakukan kegiatan haram itu, agar segera berhenti. Menurutnya, kegiatan judi online itu akan menerima kerugian yang mendalam bagi diri sendiri seperti finansial dan gangguan sosial. “Judi online memang sudah menjadi himbauan, kita para ASN dan seluruh Camat dan Kades hindari judol karena merugikan kita semua,” katanya, Jumat (31/1) kemarin. Diketahui, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan, sedang melakukan analisis mendalam terkait dugaan penyelewengan dana desa untuk Judol. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatkan, pihaknya telah mendapatkan temuan sekitar enam kepala desa di salah satu kabupaten, Provinsi Sumatera Utara menggunakan dana desa untuk kegiatan haram itu. Dia menduga, daerah lainnya terdapat hal serupa seperti di Provinsi Sumatera itu. Dalam temuannya, kata dia, sekitar Rp 50 juta hingga Rp 260 juta dana desa untuk Judol. Lalu, terdapat temuan sebanyak Rp 40 miliar dana desa di wilayah tersebut diduga untuk judol.

Seorang Pendaki Dinyatakan Hilang di Gunung Joglo Bogor, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pendaki Dinyatakan Hilang di Gunung Joglo Bogor, Tim SAR Lakukan Pencarian

bogorplus.id – Seorang pendaki dinyatakan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Joglo Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Tim SAR Nasional (Basarnas), pendaki atas nama Mohamad Rohadi (21) dinyatakan hilang sejak Rabu, 29 Januari 2025 sekira pukul 13.00 WIB. Diketahui, Rohadi terakhir kali memakai kaos lengan panjang berwarna hitam berlogo Imapala oranye, memakai kacamata, celana lapangan cargo warna abu gelap, sepatu boot hitam, serta membawa ransel carier 651 warna biru. Adapun, dari bawaannya itu Rohadi juga membawa ransel 65 liter warna biru yang isinya Indomie dan beras, serta plastik sampah yang diikat diluar ransel, tas slempang yang berisi dompet pribadi dan ponsel. Kemudian, Rohadi memiliki ciri-ciri perawakan yang cukup berisi dengan tinggi 159 cm dan rambut yang hampir gondrong. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Adam Hamdani menjelaskan bahwa, saat ini pihaknya masih melakukan proses pencarian pendaki tersebut. “Kalo dari informasi yang dihimpun teman-teman di lapangan, itu belum ditemukan,” kata Adam Hamdani kepada wartawan, Jum’at, 31 Desember 2025. Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkumpul di lokasi Gunung Joglo dengan mendirikan sejumlah posko bersama anggota Basarnas, Damkar hingga beberapa relawan lainnya. “Malam ini breafing pemetaan tugas, besok pagi pukul 07.00 WIB mulai pencarian lagi,” ungkapnya.

Peringati Harlah NU, GP Ansor Gelar PKD Ke 24 di Sukajaya Bogor

Peringati Harlah NU, GP Ansor Gelar PKD Ke 24 di Sukajaya Bogor

bogorplus.id- GP Ansor Kabupaten Bogor menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dalam rangka memperingati hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke 102 tahun. PKD itu dilaksanakan di Vila Cibuluh, Desa Kiarasari Kecamatan Sukajaya, Kamis (30/1) sore. Pelatihan ini akan berlangsung selama 3 hari kedapan dimulai Kamis sampai Sabtu. Acara ini dihadiri sebanyak 48 peserta dari PAC dan Gerakan pemuda Ansor yang tersebar di 40 Kecamatan. Ketua GP Ansor Kabupaten Bogor Dhamiri, dalam sambutannya. Ia mengucapkan terima kasih banyak kepada jajaran panitia membawa peserta dari Kota ke Desa. “Terima Kasih panitia sudah membawa peserta dari Kota ke Desa Kiarasari, hal ini menandakan Kabupaten Bogor itu luas, dan ini kali pertama kita melakukam kaderisasi di tahun 2025 di pimpinan baru, dan ini adalah persyaratan dari GP Ansor Pusat yang harus melakukan kaderisasi minimal 4x, baru bisa dilantik,” ucapnya. Dhamiri juga menjelaskan, hari Jum’at 31 Januari 2025 adalah peringatan hari lahir ke 102 tahun, dirinya ingin mencetak kader-kader baru berasal dari Nahdlatul Ulama. “Besok 31 Januari 2025 adalah momentum harlah NU di usia 102 tahun, kita ingin di momentum hari lahir NU bisa melahirkan kader-kader pemimpin di masa depan,” tuturnya. Bahkan, di Harlah besok di Provinsi Jawa Barat akan menanam pohon bersama untuk menjaga alam di Indonesia. “Besok kita 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat pada jam 14.00 WIB, akan menanamkan pohon serentak, dan disini adalah hulu dari sungai Cidurian dan tempat ini sangat tepat,” tukas Dhamiri. Di PKD ke 24 ini, para peserta yang akan diberikan pelatihan selama 3 hari kedepan dalam berhikmat di Nahdlatul Ulama. “Beberapa hari kedepan kita akan belajar berhikmat di dalam Nahdlatul Ulama, dalam proses pembangunan yang ada di Kabupaten Bogor,” tambahnya. Didalam pembukaan acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi 3 DPRD Kabupaten Bogoor Fraksi PKB Nurodin, S.H atau yang sering disapa Jaro Peloy. Ia mengucapkan terima kasih banyak kepada jajaran panitia telah membawa peserta ke Kabupaten Bogor paling ujung. “Sore hari ini kita beryukur diberikan kesehatan dan kemuliaan atas PKD GP Ansor ke 24, dan saya ucapkan selamat kepada panitia sudah memilih tempat disini, sebab perbatasan dengan Sukabumi dan Lebak,” ucapnya. Jaro Peloy juga menyadari, perjalanan menuju Vila Cibuluh Desa Kiarasasi Kecamatan Sukajaya adalah jauh namun dirinya sangat mengapresiasi tinggi. “Tidak lupa pula peserta dan pengurus PAC yang sudah hadir walaupun perjalanan mencapai 3,5 jam, dan mudah-mudahan 3 hari ini bisa berjalan lancar,” tuturnya. Jaro Peloy berharap, di dalam PKD (Pelatihan Kepemimpiman Dasar) Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Bogor bisa mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. “Harapannya dengan pelatihan singkat bisa memberika ilmunya kembali di masyarakat minimal keluarganya, organisasi NU itu jumlah yang sangat besar, dan Pemuda harus menjadi garda terdepan, dalam kemajuan Bangsa Indonesia,” harapnya.

Gas LPG 3 KG Mulai Langka di Kabupaten Bogor, Agen Kehabisan Stok  

Gas LPG 3 KG Mulai Langka di Kabupaten Bogor, Agen Kehabisan Stok

bogorplus.id- Hampir senasib dengan DKI Jakarta, kelangkaan Gas LPG 3 Kg kini mulai terasa di wilayah Kabupaten Bogor. Salah satu Agen Gas elpiji di Cikaret, Luki mengatakan, selama satu bulan terakhir langganan pangkalannya untuk mengambil Gas 3 Kg kosong. Ia mengungkapkan, dirinya selalu mengambil ke pangkalan gas sebanyak 100 tabung. Tapi untuk saat ini pengirimannya dipecah menjadi dua kali kirim. “Kalo sekarang kita nunggu kirimannya lama, terus akhirnya kita nyari lagi kita chat ke orangnya dia balas gas nya belom datang,” kata Luki saat ditemui di Cikaret, Kabupaten Bogor, Jumat (31/1). Luki menjelaskan, gas LPG 3 KG yang ada di tempatnya kosong selama seminggu terakhir. Kata dia, keadaan genting karena kosongnya gas elpiji saat libur panjang kemarin. Lebih lanjut, dia menambahkan, sempat mengambil gas elpiji di pangkalan yang berbeda sebanyak 20 tabung tetapi langsung habis karena diburu oleh masyarakat. “Nah ini kosong semua, kosong dari seminggu ini tapi pas kosong genting kemarin,” jelas dia. “Kemarin kita ngambil di pangkalan yang beda, bisa ngambil tapi 20, begitu 20 datang langsung habis, jadi begitu datang langsung diburu,” lanjutnya. Akibat kelangkaan gas LPG 3 KG itu, Luki terpaksa harus membatasi warga yang melakukan pembelian gas elpiji di tempatnya. Penanggung jawab agen gas itu memberikan contoh, jika pembeli membawa lima tabung pihaknya hanya memberikan dua tabung. Bukan tanpa sebab, hal itu dikarenakan diringa masih memperdulikan warga agar mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Menurutnya, kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg sudah terjadi sekitar sebulan lamanya. “Jadi kita membatasi ga semua kita langsung kasih banyak misalkan orang bawa lima tabung kita ga langsung kasih banyak kita kasih dua. Karna kita kasihan yang lain biar semua kebagian semua,” tutur dia. “Kelangkaan yang melon (elpiji 3 Kg) kira kira satu bulanan,” katanya. Berbeda dengan Luki, agen gas elpiji lainnya Yusup tidak merasakan kelangkaan gas tabung 3 Kg di tempatnya. Apalagi, saat libur panjang Isra Miraj dan Hari Raya Imlek. Yusup menyatakan, pasokan gas di tempatnya aman. “Aman aman aja,”singkatnya. Adanya kabar kelangkaan gas elpiji, dia mengantisipasi dengan cara menjual hanya untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro. “Saya kan hanya menjambatani, diberikan amanah, memang untuk warga rumah tangga dan usaha mikro gitu caranya gitu aja,” ucapnya. Perbedaan antara Luki dan Yusup terlihat jelas, Agen gas elpiji cikaret itu harus mengambil ke pangkalan. Sedangkan, Yusup ada yang memasok gas melon selama dua hari sekali. “Dua hari sekali ada kuotanya, kan kalau gas ga bisa beli kayak cabe ada aturannya. Saya bulan kemaren ga banyak, per dua hari sekali 35-40 tabung,” pungkasnya.

KPU Kabupaten Bogor Tak Mampu Serap Anggaran Pilkada dengan Maksimal, Sisa Rp30 Miliar

KPU Kabupaten Bogor Tak Mampu Serap Anggaran Pilkada dengan Maksimal, Sisa Rp30 Miliar

bogorplus.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor menyisakan Rp 30 miliar dari Rp 131 miliar anggaran hibah yang diberikan Pemkab Bogor untuk keperluan Pilkada. Ketua KPU Kabupaten Bogor, M. Adi Kurnia menjelaskan, bahwa sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) itu disebabkan oleh pengurangan jumlah TPS yang diajukan. “Awalnya kita mengajukan 10 ribu TPS, namun Pemkab Bogor hanya menyetujui 7.908 TPS,” kata Adi saat dihubungi, Kamis (30/1). Pengurangan TPS ini, lanjut dia, berdampak pada beberapa item anggaran, termasuk honorarium dan biaya lainnya yang akhirnya ditanggung oleh anggaran provinsi. Sisa anggaran sebesar Rp 30 miliar ini, kata Adi, akan dikembalikan ke Pemkab Bogor setelah penetapan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih. “Estimasi pengembalian dana ini kemungkinan akan dilakukan pada bulan Maret,” jelasnya. Adi menegaskan, bahwa Silpa ini tidak ada kaitannya dengan rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024. Menurutnya, KPU sudah melaksanakan sosialisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dengan anggaran yang telah diberikan. “Terkait partisipasi bukan dari anggaran ini, karena kami sudah melakukan sosialisasi dengan maksimal,” pungkasnya.

Long Weekend : 1,6 Juta Wisatawan Kunjungi Kabupaten Bogor 

Long Weekend : 1,6 Juta Wisatawa Kunjungi Kabupaten Bogor

bogorplus.id-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 1,6 Juta wisatawan berkunjung ke Kabupaten Bogor. Kadisbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santoso, mengatakan dari data yang dihimpun itu, 900 wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Puncak. Yudi menjelaskan, destinasi favorit bagi para wisatawan yakni Enchanting Valley. Padahal wisata milik Taman Safari (TSI) Bogor itu belum graund launcing. Namun, ada sebanyak 1.500 hingga 2.000 pengunjung mendatangi tempat wisata eks wisata matahari itu. “Destinasi favoritnya tetep masih Taman Safari yang baru kaya misalnya, yang barusan dilihat itu Enchanting Valley ya itu sekitar 1.500-2000 pengunjungnya untuk yang baru karena memang dia belum Grand launching,” kata Yudi, Kamis (30/1). Dia mengungkapkan, terdapat pergeseran momentum untuk wisatawan yang akan menghabiskan waktu liburnya di tempat wisata. Kata dia, para wisatawan akan lebih memanfaatkan momentum Idul Fitri mendatang untuk mudik. “Kemaren waktu nataru itu turun, sekarang naik, tapi nanti Idul Fitri saya pikir akan turun lagi karena mereka berpikir untuk sekolah, mereka lebih berpikir ke pulang kampung,”jelasnya. “Sekarang libur ini mereka manfaat untuk liburan, karena sekarang rame nih, nanti dul Fitri pasti bakal turun lagi lebih memanfaatkan pulang kampung,”lanjutnya. Kemudian, Yudi mengatakan, destinasi pariwisata sudah bukan menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal itu dikarenakan adanya faktor ekonomi. “Jadi pariwisata itu sudah bukan kebutuhan primer jadi mereka berpikir ulang untuk sekolah, makan,” pungkasnya.

Disbudpar Kabupaten Bogor Buka Suara Soal Tarif Naik di Wisata Curug Nangka 

Disbudpar Kabupaten Bogor Buka Suara Soal Tarif Naik di Wisata Curug Nangka

bogorplus.id -Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santoso buka suara terkait video viral kenaikan biaya masuk ke tempat di Kabupaten Bogor. Yudi mengaku, pihaknya memang menerima surat tentang adanya kenaikan biaya tarif di Wisata Curug Nangka. Meski begitu, ia menyayangkan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang membawahi Perhutani tidak ada komunikasi dengan Disbudpar Kabupaten Bogor. “Sama semua keluhannya seperti itu jadi ada kenaikan sampe dengan 120% tanpa ada sosialisasi tanpa ada komunikasi dengan kita, harusnya ada komunikasi dengan kita,” katanya, Kamis (30/1). “Kita menerima suratnya bahwa ada kenaikan tapi tidak ada komunikasi dengan kita apa harus seperti apa,” sambungnya. Disbudpar menilai, tarif masuk Curug Nangka terlalu mahal dan tidak ada sosialisas kepada masyarakat terlebih dulu perihal naiknya biaya tarif tersebut. Mantan Camat Babakan Madang itu melanjutkan, pihaknya akan mengajukan komunikasi lebih lanjut antara KLHK dengan Disbudpar Kabupaten Bogor membahas kenaikan biaya tarif khususnya untuk Curug Nangka. “Tapi sebagai tanggung jawab kita dari pemerintah daerah untuk sama sama dengan KLHK untuk kita rapihkan sama sama,” tutupnya. Sebelumnya, beredar di media sosial, rombongan wisatawan yang akan menghabiskan waktu libur ke Curug Nangka, Kabupaten Bogor. Namun, saat hendak masuk mereka terkejut karena tarif biaya sebesar Rp 54.900 per orangnya. Naiknya biaya tersebut, karena adanya PP Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebagai informasi, Curug Nangka termasulk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di bawah naungan KLHK.  

Pj Bupati Bogor Janji  akan Perbaiki Rumah Terdampak Banjir di Cisarua

Pj Bupati Bogor Janji akan Perbaiki Rumah Terdampak Banjir di Cisarua

bogorplus.id- PJ Bupati Bogor Bachril Bakri mengunjungi rumah korban terdampak banjir di Kp. Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Diketahui, banjir itu disebabkan akibat tidak adanya Tembok Penahan Tanah (TPT) menahan volume air dari aliran sungai Ciliwiung. Pasca banjir, sebanyak lima rumah terdampak, satu diantaranya mengalami kerusakan berat. Dinding dapur, kamar, hingga ruang tamu roboh. “Nanti akan kita perbaiki juga, kita akan bantu melalui BPBD memberikan penataan yang inisiatif,” katanya, Kamis (30/1). Bachril menyampaikan, hasil asesmen yang telah dilakukan. Banjir tersebut karena intensitas curah hujan tinggi di Kawasan Puncak. Menindak lebih lanjut,  Bachril menjelaskan, akan merevitalisasi tanggul menjadi lebih tinggi agar bisa menahan volume air. “Ya karena airnya besar, tanggul nya terlalu rendah juga jadi tanggulnya tidak mencukupi saat airnya naik jadi kita akan tinggikan lagi tanggulnya untuk menghindari air meluap,” jelasnya. Kendati begitu, ia menghimbau masyarakat agar tetap waspada karena adanya curah hujan yang tinggi terutama di kawasan Puncak. Sebagai informasi, BMKG memprediksi hujan sedang hingga lebat terjadi di Jabodetabek sampai 31 Januari 2025.