Budidaya Ikan Nila SMAN 10 Kota Bogor Bersama Prodi Bio Kewirausahaan IBIK Dianggap Berhasil

bogorplus.id – Program budidaya ikan nila dengan sistem kolam bioflok yang dilaksanakan oleh SMAN 10 Kota Bogor bersama Program Studi Bio Kewirausahaan IBI Kesatuan dianggap berhasil.

Setelah menyelesaikan dua kali masa panen, usaha Budidaya Ikan yang dilakukan SMAN 10 Kota Bogor kini tengah dipersiapkan untuk diintegrasikan ke dalam proyek pembelajaran lintas mata pelajaran.

Kepala SMAN 10 Kota Bogor, Enung Nuripah, menyatakan bahwa sejak awal, program ini memang dirancang sebagai komponen pembelajaran kewirausahaan. Semua aktivitas, mulai dari penebaran benih hingga panen, dilakukan oleh para siswa.

“Ini membuat mereka belajar langsung proses bisnisnya, dari produksi sampai pemasaran,” jelas Enung.

Hasil panen selama ini digunakan untuk kebutuhan di dalam sekolah. Baik itu untuk dikonsumsi oleh para guru, komite sekolah, hingga orang tua siswa.

“Bahkan ada juga pihak luar yang membeli,” tambahnya.

Panen kedua ini merupakan hasil dari masa tanam yang dimulai pada bulan Februari lalu. Dalam satu kolam, budidaya ikan nila ini telah menghasilkan lebih dari 100 kilogram.

Walaupun sempat menghadapi beberapa tantangan saat adaptasi ikan, Enung merasa semua itu masih dalam kategori yang wajar.

“Kematian ikan saat awal tanam memang terjadi, tapi tidak signifikan dan masih dalam batas normal,” ungkapnya.

Dengan melihat hasil yang baik dan respon positif dari siswa, sekolah bersama Program Studi Bio Kewirausahaan IBI Kesatuan berencana menjadikan program ini sebagai proyek pendidikan terintegrasi yang melibatkan lebih banyak mata pelajaran.

“Ke depan, tidak hanya pelajaran kewirausahaan yang terlibat. Kami ingin kolaborasikan dengan biologi, ekonomi, bahkan pelajaran lainnya,” kata Enung.

Menurutnya, model pembelajaran yang berbasis proyek seperti ini sangat sesuai dengan kurikulum merdeka.

Karena itu, siswa SMAN 10 Kota Bogor tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan budidaya ikan.

“Kami ingin siswa belajar secara kontekstual, lintas disiplin, dan punya pengalaman nyata,” tutup Kepala SMAN 10 Kota Bogor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *