bogorplus.id – Ketua Rumah Santri, Ruhiyat Sujana menilai, pernyataan Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri melukai hati kiyai dan Santri.

Hal itu dikarenakan, Bachril Bakri menyebut, Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai salah satu penyebab rendahnya rata-rata lama sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor.

Ruhiyat mengatakan, Bachril harus lebih hati-hati dalam memberikan tanggapan, khususnya mengenai pendidikan agama yang ada di Ponpes.

“Sebelum berucap, sebaiknya Pj Bupati mendalami permasalahan ini terlebih dahulu. Jangan asal menuduh,” ujarnya, Minggu (2/2).

Dia melanjutkan, ucapan dari Pj Bupati Bogor itu telah memicu kemarahan di kalangan pimpinan Ponpes.

Selain itu ia menilai, Ponpes telah memberikan pendidikan agama yang berharga untuk para santrinya.

Bahkan, banyak dari pimpinan dan pengurus Ponpes merasa prihatin dan menyampaikan keresahannya kepada Rumah Santri.

“Kami sangat terganggu dengan pernyataan tersebut. Banyak pimpinan pondok pesantren, kiyai, ustadz, dan santri yang merasa prihatin dan menyampaikan keresahannya kepada kami,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ruhiyat mengucapkan, pemerintah seharusnya tidak mencari kambing hitam dengan menyalahkan pondok pesantren.

Sebaliknya, Pemda Bogor perlu mendorong integrasi pendidikan formal dengan Pondok Pesantren Salafiyah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara holistik.

“Sudah seharusnya pemerintah merenungkan kontribusi pondok pesantren yang selama ini telah mendidik masyarakat baik dalam ilmu agama maupun pengetahuan lainnya,” katanya.

“Jangan justru menyalahkan, namun evaluasilah sejauh mana pemerintah mendukung pendidikan pesantren,” tutup dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *