Bogorplus.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatan.
Hal tersebut sebagai bagian dari visi besar untuk menjadikan Kota Bogor sebagai “Medical Tourism City” atau kota tujuan wisata medis unggulan di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Dedie saat menghadiri Pertemuan Ilmiah Fasilitas Kesehatan Indonesia (PIFKI) ke-3, yang digelar oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI).
Acara ini berlangsung di IPB International Convention Center, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Kegiatan PIFKI itu sendiri merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 serta HUT LAFKI ke-5.
Dengan tema “Menjadi Mitra Pemerintah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Profesional dalam Upaya Peningkatan Pembangunan Kesehatan”, PIFKI ke-3 menghadirkan ruang diskusi yang produktif untuk membahas upaya peningkatan mutu layanan kesehatan di berbagai daerah, termasuk Kota Bogor.
Menurut Dedie, keberadaan LAFKI sebagai lembaga akreditasi sangat vital dalam mendorong profesionalisme dan standarisasi mutu layanan kesehatan di Indonesia.
Ia menilai, proses akreditasi menjadi kunci utama dalam menjembatani harapan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang aman, berkualitas, dan profesional.
“Kegiatan ini patut kita dukung karena membahas persoalan penting terkait peningkatan kualitas layanan kesehatan. Kita punya harapan agar Kota Bogor memiliki layanan kesehatan yang memenuhi ekspektasi masyarakat,” ujar Dedie dalam sambutannya.
Akreditasi sebagai Jaminan Mutu
Dedie menegaskan, akreditasi bukan sekadar formalitas administratif, melainkan bentuk nyata dari komitmen penyedia layanan kesehatan untuk terus memperbaiki dan menjaga kualitas pelayanannya.
Tanpa akreditasi yang ketat, kata dia, akan sulit menjamin layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi masyarakat.
“Masyarakat pasti mempunyai ekspektasi yang harus kita penuhi. Nah, LAFKI sebagai lembaga akreditasi dapat menyerap harapan masyarakat itu dan mengimplementasikannya dalam sistem layanan,” tambahnya.
Pihaknya juga turut mengungkapkan bahwa seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Bogor telah berhasil meraih akreditasi paripurna, yang merupakan tingkatan tertinggi dalam penilaian mutu layanan.
Saat ini, Kota Bogor memiliki 22 rumah sakit dan 25 puskesmas yang seluruhnya telah memenuhi standar tersebut.
Namun demikian, ia juga menyampaikan bahwa untuk fasilitas klinik, angka akreditasi masih berada di sekitar 42 persen.
Dedie berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan angka tersebut melalui pembinaan dan kerja sama lintas sektor.
Dalam kesempatan itu, Dedie memaparkan visinya agar Kota Bogor tidak hanya menjadi kota sehat, tetapi juga menjadi destinasi wisata medis bagi masyarakat lokal maupun dari luar daerah.
Dengan keberadaan puluhan rumah sakit, layanan unggulan, serta pembangunan lima rumah sakit baru, Dedie optimis Bogor bisa bersaing dengan kota-kota lain sebagai pusat layanan kesehatan terpercaya.
“Kita cukup percaya diri, dengan 22 rumah sakit dan lima rumah sakit baru dalam proses pembangunan, Kota Bogor bisa menjadi pilihan masyarakat, termasuk dari luar daerah, yang mencari layanan kesehatan bermutu,” tutupnya.