Gedung Kesenian Kabupaten Bogor Tak Terawat, Ternyata Ini Penyebabnya ! 

bogorplus.id-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana akan merevitalisasi Gedung Kesenian di Jalan Tegar Beriman, Cibinong yang sudah lama tak dirawat.

Kondisi bangunan yang menelan anggaran hingga Rp 8,8 miliar tersebut nampak usang dan kumuh.

Tampak atap gedung itu sudah berkarat. Dindingnya pun kusam karena banyak ditumbuhi lumut.

Rumput liar banyak tumbuh dan menutupi pandangan kearah bangunan menambah kesan angker ketika malam tiba.

Gedung kesenian, sudah lama dibiarkan tak diurus. Saat ini, area yang ada di gedung hanya digunakan sebagai parkiran saja.

Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santoso mengatakan pihaknya sedang mengakaji ulang Peraturan Daerah (Perda) soal retribusi daerah dari penyewaan Gedung Kesenian.

Yudi Santoso menyebut, Gedung Kesenian merupakan sarana atau fasilitas untuk masyarakat dalam menggelar kegiatan seni dan budaya.

Ia mengungkapkan, kondisi terbengkalai dan tidak digunakannya Gedung Kesenian itu karena ada retribusi yang harus dikeluarkan bagi pengguna gedung.

“Kalau di Perda, dengan pendapatan memang Hari ini ada (pembayaran sewa) Rp2 juta per lima jam,”ujarnya Senin (14/4).

Kendati begitu, kajian soal perda retribusi penyewaan Gedung Kesenian itu agar para seniman dan budayawan tidak ragu menggunakannya.

“Justru makanya kita upayakan lagi kebijakan nya, kita rapihkan kembali, kita akan pikirkan dengan kebijakan harus berbayar atau tidaknya,” tuturnya.

Kemudian, terkait dengan revitalisasi Geudng Kesenian Kabupaten Bogor akan dilakukan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).

“Tahun ini sedang DED, memang DED nya bukan di kita, tapi DPKPP perencanaan pembangunan nya seperti apa nanti,”tuturnya.

Mantan Camat Babakan Madang itu memastikan penggunaan gedung kesenian itu tidak akan beralih fungsi

Gedung itu akan digunakan hanya untuk acara Kesenian dan Kebudayaan seperti yang diperuntukkan pada saat ini.

“Iya tetap untuk jadi tempat kesenian, kawasan budaya, pertemuan-pertemuan dan festival-festival seni budaya, “pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *