100 Hari Kerja Walikota dan Wakil Walikota Bogor, LS Vinus Berikan Rapot Kuning

bogorplus.id-Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis hasil survei 100 hari kerja Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim dan Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin.

Founder LS Vinus Yusfitriadi memberikan rapot kuning untuk kinerja Dedie A. Rachim dan Jaenal Mutaqin

Rapot kuning itu diberikan, karena rata-rata hasil survei yang dilakukan oleh LS Vinus menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat Kota Bogor berada di 66,48 persen.

“Kalau sekolah itu kan rapot nilai. Sehingga kalau rentang 1 sampai 100, itu 60 sekian rata-rata tingkat kepuasan itu berada di rapot kuning,”ujarnya, Kamis (12/6).

Menurut Yus, Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin perlu mendapatkan rapot kuning karena berada pada posisi hard take off.

Mulanya, dia menganalogikan tentang soft take off. Para penumpang dalam hal ini masyarakat dapat merasa aman, nyaman, dan yakin bisa selamat sampai tujuan.

“Soft take off, mulus, kira-kira kalau mulus maka para penumpang itu merasa aman nyaman dan yakin dia akan sampai tujuan dengan selamat,”tuturnya.

Ia menilai, selama perjalanan 100 hari kepemimpinan, masyarakat merasa was-was.

“Tapi kalau take off nya sudah hard take off, goyang-goyang itu selama perjalanan itu masyarakat itu was-was nyampe engga, nyampe engga gitu kira-kira. Nah di posisi itu lah Dedie Rachim,” katanya.

Lebih lanjut, Yusfitriadi juga menyoroti lemahnya tingkat kepercayaan publik karena empat hal pada masa 100 hari kerja Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin.

Empat hal itu yakni, ekonomi, ketenagakerjaan, pemberantasan korupsi, dan penegakan hukum.

Dia mengucapkan, empat hal tersebut sebagai hal fundamental bagi masyarakat.

“Nah itu bagi masyarakat hal yg sangat fundamental. Sehingga masyarakat di situ melihat, karena program-program Dedie Rachim tidak punya desain jelas untuk mengarah pada minimal empat program itu,” pungkasnya.

Berdasarkan hasil survei LS Vinus, bidang pemberantasan korupsi menjadi peringkat paling pertama dengan tingkat kepuasan rendah yakni 47,13 persen.

Lalu, penegakan hukum pada tingkat kepuasan 56,38 persen, bidang keamanan 60,25 persen, dan bidang ketenagakerjaan 61,38 persen.

Kemudian, bidang pertanian masyarakat memberikan tingkat kepuasan 65,88 persen, ekonomi 66,38 persen, transportasi 66,75 persen, dan pendidikan pada angka kepuasan 68,63 persen.

Selain itu, pada bidang kesehatan, masyarakat memberikan tingkat kepuasan sebesar 69,38 persen, pelayanan publik 69,63 persen, dan komunikasi publik 70,25 persen.

Adapun, bidang infrastruktur masyarakat memberikan tingkat kepuasan pada angka 70,38 persen, kebudayaan 70,50 persen, sosial 71,38 persen, tata kelola pemerintah kota yang bersih 73,88 persen, dan tata kelola lingkungan pada angka 75,63 persen.

Sehingga rata-rata tingkat kepuasan masyarakat Kota Bogor pada masa 100 hari kerja, berdasarkan hasil survei LS Vinus berada pada angka 66,48 persen.

Diketahui, LS Vinus melakukan survei kepada 800 responden pada 1 sampai 5 Juni 2025, dan menetapkan margin error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Sebagai informasi, survei LS Vinus soal 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor ditanggapi oleh Koordinator Komite Pemilih Indonesia (tePI) Jeirry Sumampow dan IWGFF Richard Sahetapy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *